28.9 C
Banyuwangi
Tuesday, March 21, 2023

Saat Nando Tenggelam, Suasana di Bendungan sedang Sepi

RADAR GENTENG – Sementara itu, pasangan suami istri (pasutri) Suroso, 70, dan Poniyem, 60, yang tinggal di dekat Bendungan Temurejo, Dusun Temurejo, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, mengatakan orang meninggal di daerah bendungan itu baru kali ini terjadi.

Saat Nando Kristian Putra Dinata, 10, bersama tiga temannya, Firman, 9; Bahtiar, 7, dan Afif, 4, mandi di sekitar bendungan itu, pasutri itu kebetulan tidak ada di rumah. Keduanya sedang bekerja di sawah. “Biasanya istri saya di rumah, tapi ini ikut ke sawah,” terang Suroso.

Kakek yang sudah memiliki sepuluh cucu itu menyampaikan, setiap hari istrinya berada di rumah sambil menjaga sungai dan bendungan. Bila ada orang yang akan mandi di sekitar bendungan, akan diminta untuk berhati-hati. “Anak-anak tidak boleh mandi, kalau orang dewasa diminta hati-hati,” katanya.

Suroso menyebut istrinya sering melarang anak-anak yang akan berenang di sekitar bendungan. Mereka dilarang karena sungai dalam dan arusnya deras. “Menjaga agar anak-anak tidak tenggelam,” timpal Poniyem.

Baca Juga :  Hanyut dan Tenggelam di Sungai Bendungan Sumberwadung,  Bocah SD Meninggal

Poniyem mengaku saat kejadian itu tiba-tiba ingin ikut suaminya bekerja ke sawah. Padahal biasanya, ia selalu berada di rumah. Saat pulang dari sawah, di sekitar rumahnya sudah banyak orang dan polisi. “Saya tanya pada orang-orang, katanya ada anak yang tenggelam,” cetusnya.

MENINGGAL: Jenazah Nando Kristian Putra Dinata usai dievakuasi dari Bendungan Temurejo di Dusun Temurejo, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, pada Kamis (9/3) sore. (Sudarmaji untuk Radar Genteng)

Poniyem langsung panik karena empat kawanan anak-anak yang mandi di bendungan itu, dua diantaranya cucunya, yakni Bahtiar, 7, dan Abib, 4. “Saya langsung mencari kedua cucu itu, ternyata selamat,” terangnya.

Di sekitar bendungan itu, jelas dia, biasanya banyak orang. Tapi saat kejadian, kondisinya sedang sepi. Sehingga, anak-anak bisa bebas mandi dan main lompat di bendungan. ‘Saya juga heran, kok pas sepi orang,” katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Nando Kristian Putra Dinata, 10, asal Dusun Temurejo, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, ditemukan warga sudah meninggal dengan tubuh terendam di bawah Bendungan Temurejo yang tidak jauh dari rumahnya, pada Kamis (9/3) sekitar pukul 16.00.

Baca Juga :  Penjual Bunga Tabur mulai Marak

Korban yang masih kelas IV SD itu, sebelumnya bermain air di sungai bersama tiga temannya. Diduga, bocah malang ini  hanyut karena tidak berenang. “Korban mandi di sungai bersama tiga temannya,” terang Kapolsek Genteng, Kompol Sudarmaji.

Menurut Sudarmaji, empat kawanan itu mulai mandi di sungai sekitar pukul 15.00. Saat mandi di sekitar bendungan kecil itu, korban melompat dari atas bendungan. “Nando lompat dari atas bendungan dan menceburkan diri ke sungai,” katanya.

Usai melompat, Nando tidak segera muncul ke permukaan. Dan itu membuat ketiga temannya, Firman, 9; Bahtiar, 7, dan Abib, 4, panik. Mereka berlarian mencari pertolongan ke warga sekitar. “Yang mandi itu anak-anak semua,” ujarnya. (gas/abi)

RADAR GENTENG – Sementara itu, pasangan suami istri (pasutri) Suroso, 70, dan Poniyem, 60, yang tinggal di dekat Bendungan Temurejo, Dusun Temurejo, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, mengatakan orang meninggal di daerah bendungan itu baru kali ini terjadi.

Saat Nando Kristian Putra Dinata, 10, bersama tiga temannya, Firman, 9; Bahtiar, 7, dan Afif, 4, mandi di sekitar bendungan itu, pasutri itu kebetulan tidak ada di rumah. Keduanya sedang bekerja di sawah. “Biasanya istri saya di rumah, tapi ini ikut ke sawah,” terang Suroso.

Kakek yang sudah memiliki sepuluh cucu itu menyampaikan, setiap hari istrinya berada di rumah sambil menjaga sungai dan bendungan. Bila ada orang yang akan mandi di sekitar bendungan, akan diminta untuk berhati-hati. “Anak-anak tidak boleh mandi, kalau orang dewasa diminta hati-hati,” katanya.

Suroso menyebut istrinya sering melarang anak-anak yang akan berenang di sekitar bendungan. Mereka dilarang karena sungai dalam dan arusnya deras. “Menjaga agar anak-anak tidak tenggelam,” timpal Poniyem.

Baca Juga :  Tercebur Kolam Ikan, Dua Bocah di Srono Meninggal Dunia

Poniyem mengaku saat kejadian itu tiba-tiba ingin ikut suaminya bekerja ke sawah. Padahal biasanya, ia selalu berada di rumah. Saat pulang dari sawah, di sekitar rumahnya sudah banyak orang dan polisi. “Saya tanya pada orang-orang, katanya ada anak yang tenggelam,” cetusnya.

MENINGGAL: Jenazah Nando Kristian Putra Dinata usai dievakuasi dari Bendungan Temurejo di Dusun Temurejo, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, pada Kamis (9/3) sore. (Sudarmaji untuk Radar Genteng)

Poniyem langsung panik karena empat kawanan anak-anak yang mandi di bendungan itu, dua diantaranya cucunya, yakni Bahtiar, 7, dan Abib, 4. “Saya langsung mencari kedua cucu itu, ternyata selamat,” terangnya.

Di sekitar bendungan itu, jelas dia, biasanya banyak orang. Tapi saat kejadian, kondisinya sedang sepi. Sehingga, anak-anak bisa bebas mandi dan main lompat di bendungan. ‘Saya juga heran, kok pas sepi orang,” katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Nando Kristian Putra Dinata, 10, asal Dusun Temurejo, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, ditemukan warga sudah meninggal dengan tubuh terendam di bawah Bendungan Temurejo yang tidak jauh dari rumahnya, pada Kamis (9/3) sekitar pukul 16.00.

Baca Juga :  Korban Kedua Ikut Tercebur Saat Hendak Menolong

Korban yang masih kelas IV SD itu, sebelumnya bermain air di sungai bersama tiga temannya. Diduga, bocah malang ini  hanyut karena tidak berenang. “Korban mandi di sungai bersama tiga temannya,” terang Kapolsek Genteng, Kompol Sudarmaji.

Menurut Sudarmaji, empat kawanan itu mulai mandi di sungai sekitar pukul 15.00. Saat mandi di sekitar bendungan kecil itu, korban melompat dari atas bendungan. “Nando lompat dari atas bendungan dan menceburkan diri ke sungai,” katanya.

Usai melompat, Nando tidak segera muncul ke permukaan. Dan itu membuat ketiga temannya, Firman, 9; Bahtiar, 7, dan Abib, 4, panik. Mereka berlarian mencari pertolongan ke warga sekitar. “Yang mandi itu anak-anak semua,” ujarnya. (gas/abi)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/