BANGOREJO, Jawa Pos Radar Genteng – Umat Hindu akan melaksanakan Hari Raya Galungan pada Rabu (10/11). Sejumlah persiapan, sudah dilakukan sejak sebulan lalu. Salah satunya, pembuatan penjor yang akan dipasang di depan rumahnya.
Untuk penjor ini, tidak semua umat Hindu membuat sendiri. Mereka, banyak yang memesan pada penyedia, salah satunya Bambang, 41, warga Desa Sambimulyo, Kecamatan Bangorejo. Untuk membuat penjor, dibantu dua tenaga, Sukeni, 52, dan Agus Setia Dharma, 22. “Kita membuat penjor sampai menjelang Galungan,” ujar Bambang.
Bambang mengaku mulai mengerjakan penjor ini sejak sebulan lalu. Selama ini, banyak umat Hindu yang memesan ke tempatnya. Itu karena tidak semua orang bisa membuat penjor dengan bahan dari janur ini. “Saya membuat 60 penjor,” katanya.
Penjor yang dibuat ini, terang dia, harganya mulai dari Rp. 40 ribu hingga Rp. 1,5 juta. Harga yang mahal itu, dilengkapi dengan aksesori lengkap, dan warga tidak perlu memasang ulang di rumahnya. “Kita yang memasang,” terangnya.
Untuk pembuatan penjor, Bambang mengaku memasang tarif, tapi untuk banten tidak mengambil keuntungan. Uang pembuatan itu, sebagian juga dikembalikan lagi untuk mengganti kebutuhan seperti telur dan perlengkapan lain yang disertakan dalam banten. “Kalau pembuatan banten kita gotong royong,” ujarnya.
Salah satu toko muda Hindu, Eko Prasetyo, 37, asal Desa Sambimulyo, mengatakan untuk penjor itu biasanya membuat sendiri. Tapi karena kesibukannya, tahun ini membeli agar lebih praktis dan hemat waktu. “Sekarang buat tidak ada waktu,” cetus lajang yang berprofesi guru agama Hindu itu.
Memesan penjor dianggap lebih praktis, karena dapat menyesuaikan harga. “Kalau buat sendiri malah kepikiran. Sekarang pasrah, terima jadi,” ujarnya pada Jawa Pos Radar Genteng.