24.3 C
Banyuwangi
Friday, June 2, 2023

Musim Mudik Ojek Pangkalan Tetap Sepi

CLURING – Arus mudik menjelang Lebaran kini sudah mulai ramai. Tapi, itu tidak berpengaruh pada para tukang ojek pangkalan, terutama di jalan simpang tiga Desa Benculuk, Kecamatan Cluring, kemarin (8/6).

Meski di lokasi penurunan penumpang bus cukup ramai, tapi sebagian besar pe­numpang itu dijemput oleh keluarganya. Bahkan, juga ada yang lebih memilih meng­gunakan ojek online. “Sepi mas, sama saja arus mudik atau balik, tidak berpengaruh ke pendapatan kita,” ujar Nur Halim, salah satu pengurus pangkalan ojek Benculuk.

Pada bulan suci Ramadan 2018 ini, terang dia, sangat beda dengan tahun sebelumnya. Di tahun lalu, omzet para pengojek pang­kalan bisa meningkat sekitar 50 persen dari hari biasanya. “Kalau tahun ini sangat sepi, tidak ada bedanya dengan hari biasa,” katanya.

Baca Juga :  Bersahabat dengan Burung

Kalau di ojek pangkalan ini, lanjut dia, ha­nya menunggu penumpang saja. Bahkan, dalam satu hari belum tentu ada penumpang yang menggunakan jasanya. “Sehari ada satu atau dua orang saja itu sudah lumayan bagus,” cetusnya.

Menurut Halim, di pangkalan ojek simpang tiga Benculuk ini ada 32 orang tukang ojek. Sistem penarikan ojek ini, dilakukan secara berurutan sesuai nomor urut saat undian. “Mereka dapat nomor urut dari un­dian yang dilakukan di pangkalan, jadi tidak berebut penumpang,” ungkapnya.

Salah satu pengojek pangkalan, Prayit mengaku penghasilannya tidak begitu banyak. Dalam kondisi ramai, sehari hanya mampu menghasilkan uang Rp 100 ribu. Jika kondisi sepi, hanya mendapatkan Rp 30 ribu saja. “Saya pernah sehari tidak dapat penghasilan,” kata lelaki 48 tahun tersebut.

Baca Juga :  Ansor Muncar ke Desa Karangasem untuk Menyerang

Prayit mengatakan para tukang ojek pangkalan, kini banyak yang usaha pribadi di rumahnya masing-masing. Sehingga, jika kondisi sepi dan tidak ada pemasukan, juga tidak bingung. “Kerjaan ini bukan kerjaan tetap, hanya sampingan saja,” terangnya.

Walaupun adanya ojek online, masih kata dia, mereka hanya bisa bersabar dan menghargai satu sama lain. Karena rezeki itu semua sudah diatur oleh Allah. “Kalau memang rezeki kita, pastinya pakai jasa kita, kita hanya bisa menunggu penumpang saja,” keluhnya.

CLURING – Arus mudik menjelang Lebaran kini sudah mulai ramai. Tapi, itu tidak berpengaruh pada para tukang ojek pangkalan, terutama di jalan simpang tiga Desa Benculuk, Kecamatan Cluring, kemarin (8/6).

Meski di lokasi penurunan penumpang bus cukup ramai, tapi sebagian besar pe­numpang itu dijemput oleh keluarganya. Bahkan, juga ada yang lebih memilih meng­gunakan ojek online. “Sepi mas, sama saja arus mudik atau balik, tidak berpengaruh ke pendapatan kita,” ujar Nur Halim, salah satu pengurus pangkalan ojek Benculuk.

Pada bulan suci Ramadan 2018 ini, terang dia, sangat beda dengan tahun sebelumnya. Di tahun lalu, omzet para pengojek pang­kalan bisa meningkat sekitar 50 persen dari hari biasanya. “Kalau tahun ini sangat sepi, tidak ada bedanya dengan hari biasa,” katanya.

Baca Juga :  Rizal Tidak Lulus di MTsN Srono

Kalau di ojek pangkalan ini, lanjut dia, ha­nya menunggu penumpang saja. Bahkan, dalam satu hari belum tentu ada penumpang yang menggunakan jasanya. “Sehari ada satu atau dua orang saja itu sudah lumayan bagus,” cetusnya.

Menurut Halim, di pangkalan ojek simpang tiga Benculuk ini ada 32 orang tukang ojek. Sistem penarikan ojek ini, dilakukan secara berurutan sesuai nomor urut saat undian. “Mereka dapat nomor urut dari un­dian yang dilakukan di pangkalan, jadi tidak berebut penumpang,” ungkapnya.

Salah satu pengojek pangkalan, Prayit mengaku penghasilannya tidak begitu banyak. Dalam kondisi ramai, sehari hanya mampu menghasilkan uang Rp 100 ribu. Jika kondisi sepi, hanya mendapatkan Rp 30 ribu saja. “Saya pernah sehari tidak dapat penghasilan,” kata lelaki 48 tahun tersebut.

Baca Juga :  Tanaman Buah Ranti Terserang Jamur Trip

Prayit mengatakan para tukang ojek pangkalan, kini banyak yang usaha pribadi di rumahnya masing-masing. Sehingga, jika kondisi sepi dan tidak ada pemasukan, juga tidak bingung. “Kerjaan ini bukan kerjaan tetap, hanya sampingan saja,” terangnya.

Walaupun adanya ojek online, masih kata dia, mereka hanya bisa bersabar dan menghargai satu sama lain. Karena rezeki itu semua sudah diatur oleh Allah. “Kalau memang rezeki kita, pastinya pakai jasa kita, kita hanya bisa menunggu penumpang saja,” keluhnya.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/