CLURING, Jawa Pos Radar Genteng – Bos Hotel Garden di Dusun Cemetuk, Desa/Kecamatan Cluring, I Wayan Bagiharta, 70, yang ditemukan warga meninggal di halaman pada Minggu (5/3), ternyata baru mendapat kiriman makanan dari Darori, 60, warga setempat.
Darori termasuk orang kepercayaan Wayan. Selama ini, pemilik hotel yang menderita stroke itu tidak bisa beraktivitas. Untuk kebutuhan sehari-hari, termasuk makanan, dibantu oleh Darori. “Yang banyak membantu Darori,” Kepala Dusun Cemetuk, Desa Cluring, Sugiyono, Selasa (7/3).
Darori itu satu-satunya orang yang dipercaya Wayan. Sekitar pukul 09.00, warga RT/RW 1, Dusun Cemetuk itu mengantar makanan yang dibeli di warung untuk Wayan. “Wayan itu hanya percaya sama Darori,” ujarnya.
Selama sebulan terakhir, jelas dia, Wayan meminta Darori untuk tidak membelikan nasi. Tapi, untuk sarapan minta dibelikan gorengan. “Sebulan ini hanya minta dibelikan gorengan, jadi sudah puasa makan nasi,” ungkapnya.
Darori mengantar sarapan untuk Wayan itu terakhir pada Minggu (5/3) sekitar pukul 09.00. Setelah mengantar gorengan, Darori pergi. “Sepertinya setelah menerima gorengan itu, Wayan ambruk dan meninggal, tapi Darori tidak tahu,” ungkapnya.
Saat Wayan ditemukan meninggal, jelas dia, pintu gerbang hotel belum ditutup, dan bagian dalamnya terlihat dari luar. “Seandainya pintu gerbang hotel itu ditutup, tidak ada warga yang melihat pemiliknya meninggal di sana,” katanya.
Menurut keterangan petugas medis RSUD Genteng, lanjut dia, Wayan meninggal lebih dari delapan jam setelah ditemukan Agus Suwandi, 59, warga yang tinggal di barat hotel. “Saat ditemukan itu tubuhnya sudah kaku,” ujarnya.
Wayan, terang Sugiyono, dikenal orang yang keras. Warganya itu, sempat bermasalah dengan seorang tamu wartawan yang berkunjung ke sana. “Dulu pernah ada tamu wartawan, dia (Wayan) melepas anjing herder (German Shepherd) miliknya,” terangnya.
Hotel Garden yang ada di di wilayahnya itu, lanjut dia, dibangun puluhan tahun lalu. Awalnya, hotel itu diperuntukkan pada tamu dari Bali yang akan bepergian ke Pulau Jawa. “Lokasinya kurang strategis, hotelnya sepi,” katanya.
Hotel itu kemudian berhenti beroperasi sejak pandemi Covid-19 pada 2019. Karena saat itu, tidak ada tamu yang datang. Tapi, Wayan tetap bertahan tinggal di hotelnya. “Warga sekitar tahu kalau hotel itu masih ada pemiliknya,” cetusnya.
Seperti diberitakan harian ini sebelumnya, bos Hotel Garden di Dusun Cemetuk, Desa/Kecamatan Cluring, I Wayan Bagiharta, 70, ditemukan meninggal di halaman hotelnya Minggu siang (6/3). Korban yang pernah berurusan dengan polisi karena menghalangi kerja wartawan itu, kali pertama ditemukan Agus Suwandi, 59, sekitar pukul 13.30.
Suwandi yang rumahnya di sekitar hotel itu, saat itu sedang melintas di luar pagar berjarak sekitar empat meter. Saat ditemukan, kakek ini tergeletak dan tidak bergerak. “Saksi itu menghubungi warga lain dan perangkat desa,” terang Kapolsek Cluring, AKP Eko Darmawan.(gas/abi)