29.1 C
Banyuwangi
Thursday, March 23, 2023

Bos Arisan Dikabarkan Pergi ke Bawean

BANGOREJO, Jawa Pos Radar Genteng – Bos arisan indeks daring Maya Novita Dewi, 29, yang mendadak menghilang dan dicari anggotanya, dikabarkan pergi ke Pulau Bawean, Kabupaten Gresik. Itu diketahui setelah salah satu anggota arisan, sempat menghubungi ibu muda asal Desa Wringinagung, Kecamatan Gambiran.

Anggota arisan yang sempat berkomunikasi dengan Maya itu, selanjutnya mengabarkan ke sejumlah WhatsApp Group (WAG) arisan. “Grup WA arisan itu banyak, berita Maya ke Bawean menyebar,” terang salah satu peserta arisan, Atik Setyaningsih, 31, asal Dusun Gunungsari, Desa/Kecamatan Bangorejo.

Peserta arisan yang mengaku baru komunikasi dengan Maya itu menyampaikan, saat komunikasi juga tidak lama. Yang pasti, bos arisan itu mengaku sedang berada di Bawean. “Komunikasi putus, dihubungi lagi tidak bisa,” cetusnya.

Baca Juga :  Bantuan Berdatangan, Air Panas Baznas Laris

Menurut Atik, peserta arisan indeks daring ini banyak dan dari berbagai daerah. Sehingga, tidak mesti saling mengenal. Apalagi, peserta arisan disebar ke beberapa WAG dengan anggota sangat terbatas. “Setiap WAG itu anggota paling banyak 15 orang, itu saja tidak mesti kenal, dan orang yang sempat komunikasi dengan Maya, saya juga tidak kenal,” jelasnya.

Atik yang mengaku sudah lima tahun ikut arisan indeks daring menyampaikan, peserta arisan ini ada yang berada di luar negeri. Mereka itu, orang Indonesia yang sedang bekerja luar negeri. “ANggotanya ada yang dari Bali, Kalimantan, dan luar negeri,” katanya.

Seperti diberitakan harian ini sebelumnya, ratusan peserta arisan indeks daring yang dikelola Maya Novita Dewi, 29, asal Dusun Sumberejo, Desa Wringinagung, Kecamatan Gambiran, geger, Senin (6/3). Mereka khawatir uangnya tidak bisa kembali karena bos arisan itu mendadak menghilang.

Baca Juga :  Ayah Rudapaksa Anak Tiri Hingga Hamil

Maya bersama suami dan anaknya yang masih kelas IV SD, sejak Jumat (3/3) tidak ada di rumah. Di rumahnya yang ada di Dusun Curahpecak, Desa/Kecamatan Purwoharjo, juga tidak ada. Para tetangga mengaku tidak tahu keberadaan keluarga muda itu. “Dihubungi tidak bisa,” cetus Atik Setyaningsih, 31, asal Dusun Gunungsari, Desa/Kecamatan Bangorejo.(gas/abi)

BANGOREJO, Jawa Pos Radar Genteng – Bos arisan indeks daring Maya Novita Dewi, 29, yang mendadak menghilang dan dicari anggotanya, dikabarkan pergi ke Pulau Bawean, Kabupaten Gresik. Itu diketahui setelah salah satu anggota arisan, sempat menghubungi ibu muda asal Desa Wringinagung, Kecamatan Gambiran.

Anggota arisan yang sempat berkomunikasi dengan Maya itu, selanjutnya mengabarkan ke sejumlah WhatsApp Group (WAG) arisan. “Grup WA arisan itu banyak, berita Maya ke Bawean menyebar,” terang salah satu peserta arisan, Atik Setyaningsih, 31, asal Dusun Gunungsari, Desa/Kecamatan Bangorejo.

Peserta arisan yang mengaku baru komunikasi dengan Maya itu menyampaikan, saat komunikasi juga tidak lama. Yang pasti, bos arisan itu mengaku sedang berada di Bawean. “Komunikasi putus, dihubungi lagi tidak bisa,” cetusnya.

Baca Juga :  Perangkat Desa Ditetapkan Berdasarkan Seleksi

Menurut Atik, peserta arisan indeks daring ini banyak dan dari berbagai daerah. Sehingga, tidak mesti saling mengenal. Apalagi, peserta arisan disebar ke beberapa WAG dengan anggota sangat terbatas. “Setiap WAG itu anggota paling banyak 15 orang, itu saja tidak mesti kenal, dan orang yang sempat komunikasi dengan Maya, saya juga tidak kenal,” jelasnya.

Atik yang mengaku sudah lima tahun ikut arisan indeks daring menyampaikan, peserta arisan ini ada yang berada di luar negeri. Mereka itu, orang Indonesia yang sedang bekerja luar negeri. “ANggotanya ada yang dari Bali, Kalimantan, dan luar negeri,” katanya.

Seperti diberitakan harian ini sebelumnya, ratusan peserta arisan indeks daring yang dikelola Maya Novita Dewi, 29, asal Dusun Sumberejo, Desa Wringinagung, Kecamatan Gambiran, geger, Senin (6/3). Mereka khawatir uangnya tidak bisa kembali karena bos arisan itu mendadak menghilang.

Baca Juga :  Rumah Akan Dijebol Orang Tak Dikenal

Maya bersama suami dan anaknya yang masih kelas IV SD, sejak Jumat (3/3) tidak ada di rumah. Di rumahnya yang ada di Dusun Curahpecak, Desa/Kecamatan Purwoharjo, juga tidak ada. Para tetangga mengaku tidak tahu keberadaan keluarga muda itu. “Dihubungi tidak bisa,” cetus Atik Setyaningsih, 31, asal Dusun Gunungsari, Desa/Kecamatan Bangorejo.(gas/abi)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/