29.1 C
Banyuwangi
Thursday, March 23, 2023

Pasang Listrik di Kampung Baong Tunggu Izin Perhutani

 

SILIRAGUNG, Jawa Pos Radar Genteng – Di zaman serba maju seperti ini, sumber daya listrik menjadi sangat penting. Tapi, di Kabupaten Banyuwangi ini ada daerah yang belum teraliri listrik, yakni di Kampung Baong, Dusun Sumberurip, Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung.

Di perkampungan yang dihuni 200 kepala keluarga (KK) itu, listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) belum masuk. Sebagai gantinya, masyarakat di kampung yang berada di tengah wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Karangharjo Perhutani Banyuwangi Selatan itu, memanfaatkan genset sebagai penghasil listrik, meski hanya bisa bertahan hingga pukul 23.00.

Tapi saat ini, masyarakat setempat bisa menaruh harapan. Karena di kampungnya itu, sudah mendapat jatah pemasangan listrik dari program Listrik Desa (Lisdes). Warga hanya pihak Perhutani memberikan izin. “Saya sudah bersurat kepada Dirut Perhutani di Jakarta, tinggal menunggu izinnya turun,” kata Kepala Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung, Ahmad Zaenuri, Minggu (8/1).

Baca Juga :  Libur Imlek Kunjungan Wisata Sepi

Di Kampung Baong yang tidak dialiri listrik selama bertahun-tahun, terang dia, sejatinya bukan tanpa upaya dari pemerintah desa. Pengajuan kepada PLN untuk memasang jaringan listrik, sudah kerap dilakukan. “Pada 2017, sudah pernah diajukan, tapi belum terlaksana,” ucapnya.

Setelah kerap menemui jalan buntu dalam proses pengajuan pemasangan listrik di wilayah itu, lanjut dia, pada Januari 2022, petugas PLN datang ke kantor desa dan menyampaikan jika di Kampung Baong mendapatkan jatah Lisdes. “Selain Baong, ada juga Kampung Petak Wolu di Dusun Sumbermanggis yang mendapat jatah Lisdes,” tuturnya.

Hanya saja, masih kata Zainuri, Pemerintah Desa Barurejo harus mengantongi izin dari Perhutani, lantaran pemasangan tiang listrik itu berada di wilayah hutan. “Saya tahunya hutan itu di bawah naungan Perhutani KPH Banyuwangi Selatan, pada Pebruari 2022 saya bersurat ke sana, semoga proses pemasangan listrik bisa segera dilakukan,” cetusnya,

Baca Juga :  Kampung Tengah Kebun Sumberjambe Diterjang Banjir

Tapi, jelas dia, Perhutani KPH Banyuwangi Selatan meminta pemerintah desa bersurat langsung ke Dirut Perhutani di Jakarta. “Perhutani wilayah sini katanya tidak berwenang memberikan izin, saya diminta bersurat ke pusat langsung,” tandasnya.

Zainuri menampik isu yang tengah beredar jika Kepala Desa Barurejo kerap melakukan penolakan terhadap upaya warga yang hendak mengajukan pemasangan listrik kepada PLN. “Ada misskomunikasi, memang ada warga (Kampung Baong) yang datang ke saya, tapi datang meminta saya bersurat ke Perhutani agar PLN mendapat izin. Saya itu sudah bersurat sejak Pebruari 2022 lalu,” katanya.

Dengan tegas Zainuri menyampaikan, tidak ada konflik terkait masalah listrik di dua wilayah di desanya yang belum teraliri listrik. “Kita proaktif ke sana, warga sudah kami beri penjelasan sepertia apa kondisinya. Bahkan, di Baong ada dua genset yang bantuan dari pemerintah desa,” pungkasnya.(sas/abi)

 

SILIRAGUNG, Jawa Pos Radar Genteng – Di zaman serba maju seperti ini, sumber daya listrik menjadi sangat penting. Tapi, di Kabupaten Banyuwangi ini ada daerah yang belum teraliri listrik, yakni di Kampung Baong, Dusun Sumberurip, Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung.

Di perkampungan yang dihuni 200 kepala keluarga (KK) itu, listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) belum masuk. Sebagai gantinya, masyarakat di kampung yang berada di tengah wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Karangharjo Perhutani Banyuwangi Selatan itu, memanfaatkan genset sebagai penghasil listrik, meski hanya bisa bertahan hingga pukul 23.00.

Tapi saat ini, masyarakat setempat bisa menaruh harapan. Karena di kampungnya itu, sudah mendapat jatah pemasangan listrik dari program Listrik Desa (Lisdes). Warga hanya pihak Perhutani memberikan izin. “Saya sudah bersurat kepada Dirut Perhutani di Jakarta, tinggal menunggu izinnya turun,” kata Kepala Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung, Ahmad Zaenuri, Minggu (8/1).

Baca Juga :  Sampah di Pasar Muncar Meluber

Di Kampung Baong yang tidak dialiri listrik selama bertahun-tahun, terang dia, sejatinya bukan tanpa upaya dari pemerintah desa. Pengajuan kepada PLN untuk memasang jaringan listrik, sudah kerap dilakukan. “Pada 2017, sudah pernah diajukan, tapi belum terlaksana,” ucapnya.

Setelah kerap menemui jalan buntu dalam proses pengajuan pemasangan listrik di wilayah itu, lanjut dia, pada Januari 2022, petugas PLN datang ke kantor desa dan menyampaikan jika di Kampung Baong mendapatkan jatah Lisdes. “Selain Baong, ada juga Kampung Petak Wolu di Dusun Sumbermanggis yang mendapat jatah Lisdes,” tuturnya.

Hanya saja, masih kata Zainuri, Pemerintah Desa Barurejo harus mengantongi izin dari Perhutani, lantaran pemasangan tiang listrik itu berada di wilayah hutan. “Saya tahunya hutan itu di bawah naungan Perhutani KPH Banyuwangi Selatan, pada Pebruari 2022 saya bersurat ke sana, semoga proses pemasangan listrik bisa segera dilakukan,” cetusnya,

Baca Juga :  Sampah di Pinggir Hutan Dibersihkan

Tapi, jelas dia, Perhutani KPH Banyuwangi Selatan meminta pemerintah desa bersurat langsung ke Dirut Perhutani di Jakarta. “Perhutani wilayah sini katanya tidak berwenang memberikan izin, saya diminta bersurat ke pusat langsung,” tandasnya.

Zainuri menampik isu yang tengah beredar jika Kepala Desa Barurejo kerap melakukan penolakan terhadap upaya warga yang hendak mengajukan pemasangan listrik kepada PLN. “Ada misskomunikasi, memang ada warga (Kampung Baong) yang datang ke saya, tapi datang meminta saya bersurat ke Perhutani agar PLN mendapat izin. Saya itu sudah bersurat sejak Pebruari 2022 lalu,” katanya.

Dengan tegas Zainuri menyampaikan, tidak ada konflik terkait masalah listrik di dua wilayah di desanya yang belum teraliri listrik. “Kita proaktif ke sana, warga sudah kami beri penjelasan sepertia apa kondisinya. Bahkan, di Baong ada dua genset yang bantuan dari pemerintah desa,” pungkasnya.(sas/abi)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/