25.3 C
Banyuwangi
Thursday, March 23, 2023

Nenek 88 Tahun Gantung Diri di Dapur

PESANGGARAN, Jawa Pos Radar Genteng – Warga Kecamatan Pesanggaran kembali digegerkan dengan kasus kematian orang yang meninggal karena gantung diri. Kali ini, orang yang nekat itu Ponijem, 88, warga Dusun Mulyosari, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Pesanggaran.

Ponijem ditemukan salah satu cucunya Rumini, 36, sudah tidak bernyawa dengan tubuh menggantung di dapur rumahnya pada Minggu (5/3) sore. “Cucunya itu ke rumah neneknya untuk mengantar makanan,” cetus Kapolsek Pesanggaran, AKP Basori Alwi.

Menurut Basori, Rumini sempat kaget saat masuk masuk ke dapur sudah melihat neneknya tergantung di dekat pintu. Ibu muda itu langsung histeris dan menghubungi saudaranya Endro, 28. “Sambil menangis menelpon Endro, Endro ini juga cucunya korbanb,” tuturnya.

Baca Juga :  Polsek Genteng Gerebek Warung Penjual Miras

Endro yang saat itu sedang bekerja, terang Basori, langsung meluncur ke rumah neneknya. Sambil menangis, teriak minta tolong pada warga. “Warga berdatangan, salah satunya melapor ke polsek,” ujarnya.

Mendapat laporan ada warga gantung diri, Basori yang baru dilantik menjadi Kasat Samapta Polresta Banyuwangi itu, langsung mendatangi lokasi bersama anggotanya. “Kami menuju TKP (tempat kejadian perkara) bersama petugas medis dari Puskesmas Pesanggaran,” ucapnya.

Dari hasil pemeriksaan petugas medis, jelas Basori, dapat dipastikan Ponijem meninggal karena bunuh diri. Nenek itu gantung diri di dekat pintu dapur. “Dari telinga korban keluar darah, dari situ disimpulkan korban bunuh diri,” ucapnya.

Hanya saja, Basori belum bisa menjelaskan motif korban nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. Dari keterangan keluarga dan saksi lainnya, Ponijem ini sudah lama ingin bunuh diri. “Korban sudah tiga kali ingin bunuh diri, tapi selalu gagal karena ketahuan tetangga dan keluarga,” ungkapnya.

Baca Juga :  Layani Laporan Kehilangan Surat Penting

Dari tiga upaya mengakhiri hidup itu, terang Basori, Ponijem pernah akan melompat ke sungai, tapi ketahuan seorang tetangganya. “Pernah dua kali ingin gantung diri, tapi ketahuan anaknya,” tandasnya.

Pihak keluarga korban sudah menerima kejadian tersebut dan tidak menghendaki dilakukan otopsi. “Jenazah nenek itu langsung dikubur, keluarga sudah menerima kejadian ini sebagai musibah,” pungkasnya.(sas/abi)

PESANGGARAN, Jawa Pos Radar Genteng – Warga Kecamatan Pesanggaran kembali digegerkan dengan kasus kematian orang yang meninggal karena gantung diri. Kali ini, orang yang nekat itu Ponijem, 88, warga Dusun Mulyosari, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Pesanggaran.

Ponijem ditemukan salah satu cucunya Rumini, 36, sudah tidak bernyawa dengan tubuh menggantung di dapur rumahnya pada Minggu (5/3) sore. “Cucunya itu ke rumah neneknya untuk mengantar makanan,” cetus Kapolsek Pesanggaran, AKP Basori Alwi.

Menurut Basori, Rumini sempat kaget saat masuk masuk ke dapur sudah melihat neneknya tergantung di dekat pintu. Ibu muda itu langsung histeris dan menghubungi saudaranya Endro, 28. “Sambil menangis menelpon Endro, Endro ini juga cucunya korbanb,” tuturnya.

Baca Juga :  Dinsos Tegaskan Mekanisme Sudah Benar

Endro yang saat itu sedang bekerja, terang Basori, langsung meluncur ke rumah neneknya. Sambil menangis, teriak minta tolong pada warga. “Warga berdatangan, salah satunya melapor ke polsek,” ujarnya.

Mendapat laporan ada warga gantung diri, Basori yang baru dilantik menjadi Kasat Samapta Polresta Banyuwangi itu, langsung mendatangi lokasi bersama anggotanya. “Kami menuju TKP (tempat kejadian perkara) bersama petugas medis dari Puskesmas Pesanggaran,” ucapnya.

Dari hasil pemeriksaan petugas medis, jelas Basori, dapat dipastikan Ponijem meninggal karena bunuh diri. Nenek itu gantung diri di dekat pintu dapur. “Dari telinga korban keluar darah, dari situ disimpulkan korban bunuh diri,” ucapnya.

Hanya saja, Basori belum bisa menjelaskan motif korban nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. Dari keterangan keluarga dan saksi lainnya, Ponijem ini sudah lama ingin bunuh diri. “Korban sudah tiga kali ingin bunuh diri, tapi selalu gagal karena ketahuan tetangga dan keluarga,” ungkapnya.

Baca Juga :  Puting Beliung Terjang Bedewang dan Jambewangi, Satu Warga Meninggal

Dari tiga upaya mengakhiri hidup itu, terang Basori, Ponijem pernah akan melompat ke sungai, tapi ketahuan seorang tetangganya. “Pernah dua kali ingin gantung diri, tapi ketahuan anaknya,” tandasnya.

Pihak keluarga korban sudah menerima kejadian tersebut dan tidak menghendaki dilakukan otopsi. “Jenazah nenek itu langsung dikubur, keluarga sudah menerima kejadian ini sebagai musibah,” pungkasnya.(sas/abi)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/