GENTENG, Jawa Pos Radar Genteng – Warga Dusun Krajan II, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, tampaknya harus lebih sabar lagi. Jembatan di kampungnya yang ambrol pada Jumat (25/3) lalu itu, hingga kini masih belum diperbaiki oleh pemerintah.
Warga yang akan melintas harus melewati jembatan darurat yang kondisinya sudah mengkhawatirkan. Jembatan darurat itu, dibangun warga sehari setelah jembatan itu ambruk karena pondasinya tergerus air. “Masih belum diperbaiki, sementara lewat jembatan kayu dulu,” ujar Syafi’i, 56, salah satu warga yang rumahnya di samping jembatan.
Menurut Syafi’I, sejak jembatan itu ambruk pada 25 Maret 2022 lalu itu, Pemerintah Desa (Pemdes) Kembiritan bersama perwakilan dari Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Perumahan dan Permukiman (Dis PU CKPP) Kabupaten Banyuwangi sudah melakukan survey di jembatan itu. “Sudah tiga kali disurvey,” katanya pada Jawa Pos Radar Genteng, kemarin (4/7).
Gara-gara jembatan itu ambruk dan belum diperbaiki, jelas dia, warga di kampungnya yang ingin membawa barang bawaan harus melewati jalan memutar, dan itu jaraknya cukup jauh. “Harus putar dulu, kalau mau ke Genteng harus lewat utara sana,” ungkapnya sambil menunjuk arah utara.
Syafi’i bersama warga lainnya tidak tahu kapan jembatan tersebut akan dibenahi. Dari informasi yang berkembang, jembatan itu akan mendapat perbaikan pada Oktober 2022 ini. “Kabarnya sih bulan 10 (Oktober) mau diperbaiki,” cetusnya.
Camat Genteng, Satrio saat dikonfirmasi akan mengecek ke lokasi jembatan yang ambrol di Dusun Krajan II, Desa Kembiritan itu. “Besok (hari ini), insya Allah saya ke sana untuk mengecek,” janjinya.
Ditanya apakah jembatan itu akan mendapat perbaikan pada Oktober 2022 ini, Camat mengaku masih belum bisa memastikan. “Mudah-mudahan benar tahun ini diperbaiki,” katanya.(sas/abi)