29.1 C
Banyuwangi
Thursday, March 23, 2023

PWTG Rayakan Imlek 2574

Gelar Santunan Anak Yatim dan Penyerahan Kartu Kredit Feng Shui

GENTENG, Jawa Pos Radar Genteng – Paguyuban Warga Tionghoa Genteng (PWTG) menggelar perayaan Imlek 2574 pada Sabtu (4/2) malam. Acara yang digelar di Graha Bhakti Sport, Desa Setail, Kecamatan Genteng, itu berlangsung semarak.

Dalam perayaan tahun baru Imlek di tahun kelinci air itu, diadakan santunan pada anak yatim dan penampilan barongsai. Yang unik, suguhan sejumlah santri dari Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo yang fasih berbahasa mandarin. Bank Mandiri melalui Priority Banking Manager area Jember, Erisandy Yudhistira menyerahkan kartu kredit Feng Shui kepada ketua PWTG, Inge Maliana.

Sejumlah tokoh hadir dalam acara yang digelar setiap tahun ini. Selain para tokoh PWTG dan 1.500 warga Tionghoa Genteng, juga hadir DPR RI dari FPKB Hj Nihayatul Wafiroh, Wakil Bupati (Wabup) Banyuwangi H Sugirah, Pengasuh Pondok Pesantren Bustanul Makmur Genteng, KH Muafiq Amir, Pengasuh Pondok Pesantren Roudhatul Tholabah Setail, Genteng, KH Masruhin Abah Hidayat, Forpimka Genteng, dan sejumlah ulama dan tokoh masyarakat.

Baca Juga :  Diterjang Angin Kencang, Tenda Musrenbangcam Berantakan

“Kami atas nama Pemkab Banyuwangi mengucapkan selamat tahun baru Imlek. Di tahun kelinci air ini, kami menyampaikan penghargaan dan terimakasih yang tak terhingga kepada warga Tionghoa, walaupun hanya kurang lima persen, tapi sudah memberikan kontribusi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang terbaik di Banyuwangi,” kata Wabub H Sugirah.

Menurut wabup yang biasa disapa Pakdhe ini, warga Tionghoa itu rata-rata memiliki usaha, seperti pabrik atau lainnya, dan itu bisa menyerap tenaga kerja, khususnya untuk warga Banyuwangi. “Pemerintah Banyuwangi mengapresiasi masyarakat Tionghoa Genteng yang telah bersama-sama ikut membantu memajukan Banyuwangi,” ungkapnya.

ANGPAU: Wabup H Sugirah menyapa pemain barongsasi dalam perayaan Imlek 2574 di Graha Bhakti Sport Desa Setail, Kecamatan Genteng pada Sabtu (4/2) malam. (Thomy Sila/JPRG)

Ketua PWTG Inge Maliana mengatakan, bagi masyarakat Tionghoa pergantian tahun disambut dengan atusias dan penuh harapan baik. “Sekarang tahun kelinci air, kelinci melambangkan kesabaran dan keberuntungan, sedangkan elemen air membawa perubahan,” ujarnya dengan harapan semoga kedepannya mendapat keberuntungan sepanjang tahun.

Baca Juga :  PTPN XII Santuni Anak Yatim dan Orang Jompo

Ketua panitia Sugiharto Surjadi menambahkan melalui perayaan tahun Imlek ini ingin berbagi kebahagiaan dengan anak yatim yang ada di Desa Setail, dan itu pas dengan tema merajut harmoni mempererat silaturahmi. “Kami berharap program sosial seperti santunan anak yatim dan lainnya bisa ditingkatkan,” katanya dengan didampingi sesepuh PWTG Pangky Sutoyib.

Menurut Sugiharto, PWTG membawa misi sosial dan ingin bermanfaat bagi masyarakat khususnya di Kecamatan Genteng, dan di Banyuwangi pada umumnya. “Banyak aksi sosial yang sudah kami lakukan untuk meringankan dan membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan,” jelasnya.

Sugiharto berharap semoga semua bisa hidup rukun dan tetap bersama-sama membangun Banyuwangi.  “Kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak, terutama pada panitia yang telah memberikan sumbangsihnya, baik moril maupun material. Sehingga seluruh rangkaian acara mulai awal sampai akhir, bisa terselenggara dengan baik,” ungkapnya.(abi)

 

 

 

 

GENTENG, Jawa Pos Radar Genteng – Paguyuban Warga Tionghoa Genteng (PWTG) menggelar perayaan Imlek 2574 pada Sabtu (4/2) malam. Acara yang digelar di Graha Bhakti Sport, Desa Setail, Kecamatan Genteng, itu berlangsung semarak.

Dalam perayaan tahun baru Imlek di tahun kelinci air itu, diadakan santunan pada anak yatim dan penampilan barongsai. Yang unik, suguhan sejumlah santri dari Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo yang fasih berbahasa mandarin. Bank Mandiri melalui Priority Banking Manager area Jember, Erisandy Yudhistira menyerahkan kartu kredit Feng Shui kepada ketua PWTG, Inge Maliana.

Sejumlah tokoh hadir dalam acara yang digelar setiap tahun ini. Selain para tokoh PWTG dan 1.500 warga Tionghoa Genteng, juga hadir DPR RI dari FPKB Hj Nihayatul Wafiroh, Wakil Bupati (Wabup) Banyuwangi H Sugirah, Pengasuh Pondok Pesantren Bustanul Makmur Genteng, KH Muafiq Amir, Pengasuh Pondok Pesantren Roudhatul Tholabah Setail, Genteng, KH Masruhin Abah Hidayat, Forpimka Genteng, dan sejumlah ulama dan tokoh masyarakat.

Baca Juga :  PTPN XII Santuni Anak Yatim dan Orang Jompo

“Kami atas nama Pemkab Banyuwangi mengucapkan selamat tahun baru Imlek. Di tahun kelinci air ini, kami menyampaikan penghargaan dan terimakasih yang tak terhingga kepada warga Tionghoa, walaupun hanya kurang lima persen, tapi sudah memberikan kontribusi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang terbaik di Banyuwangi,” kata Wabub H Sugirah.

Menurut wabup yang biasa disapa Pakdhe ini, warga Tionghoa itu rata-rata memiliki usaha, seperti pabrik atau lainnya, dan itu bisa menyerap tenaga kerja, khususnya untuk warga Banyuwangi. “Pemerintah Banyuwangi mengapresiasi masyarakat Tionghoa Genteng yang telah bersama-sama ikut membantu memajukan Banyuwangi,” ungkapnya.

ANGPAU: Wabup H Sugirah menyapa pemain barongsasi dalam perayaan Imlek 2574 di Graha Bhakti Sport Desa Setail, Kecamatan Genteng pada Sabtu (4/2) malam. (Thomy Sila/JPRG)

Ketua PWTG Inge Maliana mengatakan, bagi masyarakat Tionghoa pergantian tahun disambut dengan atusias dan penuh harapan baik. “Sekarang tahun kelinci air, kelinci melambangkan kesabaran dan keberuntungan, sedangkan elemen air membawa perubahan,” ujarnya dengan harapan semoga kedepannya mendapat keberuntungan sepanjang tahun.

Baca Juga :  Kartu Debit dan Kartu Kredit Itu Beda Jauh

Ketua panitia Sugiharto Surjadi menambahkan melalui perayaan tahun Imlek ini ingin berbagi kebahagiaan dengan anak yatim yang ada di Desa Setail, dan itu pas dengan tema merajut harmoni mempererat silaturahmi. “Kami berharap program sosial seperti santunan anak yatim dan lainnya bisa ditingkatkan,” katanya dengan didampingi sesepuh PWTG Pangky Sutoyib.

Menurut Sugiharto, PWTG membawa misi sosial dan ingin bermanfaat bagi masyarakat khususnya di Kecamatan Genteng, dan di Banyuwangi pada umumnya. “Banyak aksi sosial yang sudah kami lakukan untuk meringankan dan membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan,” jelasnya.

Sugiharto berharap semoga semua bisa hidup rukun dan tetap bersama-sama membangun Banyuwangi.  “Kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak, terutama pada panitia yang telah memberikan sumbangsihnya, baik moril maupun material. Sehingga seluruh rangkaian acara mulai awal sampai akhir, bisa terselenggara dengan baik,” ungkapnya.(abi)

 

 

 

 

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/