JawaPos.com – Atap rumah milik Lukman Hadi, 43, di Dusun Wringinasri, RT 21, RW 5, Desa Wringinpitu, Kecamatan Tegaldlimo jebol disambar petir, Kamis sore (4/2). Petir itu juga menyebabkan barang elektronik miliknya seperti televisi, DVD player, antena televisi, dan tiga lampu LED rusak.
Bukan hanya barang milik Lukman, tiga unit telivisi milik tetangganya ikut rusak akibat disambar petir. Alat pengeras suara yang ada di musala dekat rumahnya, juga ikut terdampak. “Petir itu membuat genting rumah jebol hingga tembus plafon,” terang Lukman Hadi.
Gara-gara disambar petir itu, jelas dia, jaringan listrik di rumahnya putus dan mati. Kasur di dekat televise, juga ikut terbakar. “Usai disambar petir, rumah saya ini mengepul, ruangan dipenuhi asap pekat akibat kasur yang terbakar,” ujarnya.
Menurut Lukman, sambaran petir ke rumahnya itu, juga berdampak pada dua rumah milik tetangganya Khoiri, 45, dan Ciput, 55. Di rumah Khoiri, dua unit televisi rusak. Sedang di rumah Ciput, merusak satu unit sound sistem dan satu unit televisi. “Pengeras suara di musala Roudotul Jannah juga ikut rusak,” ungkapnya.
Petir yang menyambar rumahnya itu, jelas dia, terjadi sekitar pukul 16.00. Saat itu, ia bersama istri dan dua anaknya sedang keluar rumah. Saat pulang sekitar pukul 16.30, terkejut melihat di depan rumahnya banyak orang. Sedang di dalam rumahnya, dipenuhi asap pekat. “Warga mengira kebakaran, asap berasal dari kasur yang terbakar akibat kejatuhan kabel lampu,” terangnya.
Diduga, petir itu menyambar antena televisi yang tingginya sekitar 10 meter. Selanjutnya, menjalar hingga membuat atap rumahnya jebol dan seluruh barang elektronik rusak. “TV di rumah kondisinya mati,” cetusnya.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Tapi akibat sambaran petir itu, Lukman mengaku mengalami kerugaian sekitar Rp 3 juta. Selain merusak alat elektronik, kabel aliran listrik juga terbakar hingga menyebabkan listrik di rumah dan lingkungannya mati. “Kabel listrik langsung diperbaiki oleh petugas PLN,” katanya.(kri/abi)