23.5 C
Banyuwangi
Tuesday, May 30, 2023

Pantai Pulau Merah dan Mustika Diterjang Badai

JawaPos.com –  Angin besar yang disertai hujan deras, memporak-porandakan lokasi wisata Pantai Mustika dan Pantai Pulai Merah di Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran pada Rabu malam (3/2).

Sejumlah fasilitas wisata dan warung milik pedagang di dua tempat wisata favorit yang ada di Kota Gandrung itu, rusak dan berantakan. “Angin besar itu merusak daerah wisata dan rumah penduduk,” terang Budi Wahyono, pengelola Pantai Mustika di Dusun Pancer, Desa Sumberagung.

Menurut Budi, angin kencang yang disertai hujan deras itu mulai terjadi pada Rabu sore (3/2) hingga malam. Puluhan payung wisata yang ada di Pantai Mustika, rusak diterjang angina besar itu. Menara pantau yang belum lama diperbaiki, juga mengalami kerusakan. “Kerugian puluhan juta rupiah,” katanya.

Menurut Budi, harga payung pantai itu rata-rata Rp. 2,5 juta. Sedangkan payung yang rusak akibat terjangan angina, jumlahnya ada 25 buah. “Menara pantau rusak, gazebo untuk wisatawan juga rusak, jadi kerugian lebih dari Rp 50 juta,” ungkapnya.

Baca Juga :  Bangun Spot Selfi di Pantai Pulau Merah

Selain kerusakan pada fasilitas wisata, angin kencang itu juga mengakibatkan kerusakan pada instalasi listrik. Sejumlah pohon banyak yang ambruk, dan itu menimpa jaringan listrik. “Banyak pepohonan yang harus ditebang,” jelasnya.

Kerusakan lain, jelas dia, sejumlah rumah warga atapnya juga berantakan. Lapak ikan di Pelabuhan Pancer, juga banyak yang rusak. “Rumah warga yang rusak bagian atap,” ujarnya pada Jawa Pos Radar Genteng, kemarin (4/2).

Seharian kemarin, jelas dia, warga sekitar pantai melakukan gotong royong memperbaiki rumah warga yang rusak, dan bersih-bersih pantai. Dia memperkirakan, perbaikan ini bisa memakan waktu hingga beberapa hari ke depan. “Kita akan bersih-bersih dan memperbaiki rumah warga yang rusak,” jelasnya.

Baca Juga :  Nelayan Lampon Juga Tuntut Kebijakan Menteri Susi Dicabut

Angin kencang saat turun hujan deras, juga mengakibatkan banyak pohon tumbang. Di antara pepohonan yang ambruk itu, menimpa lapak milik para pedagang di sisi selatan pintu utama Pantai Pulau Merah. “Yang banyak rusak itu di daerah Batu Moroseneng, kalau di lokasi wisata utama aman,” cetus Ali Mabrur, salah satu pengurus Pokmas Pantai Pulau Merah, Desa Sumberagung.

Gara-gara ada angin kencang dan menimbulkan kerusakan itu, kemarin (4/2) lokasi wisata di Pantai Pulau Merah untuk sementara ditutup. Semua pengelola fokus pada penanganan kerusakan dan pembersihan pantai. “Hari ini (kemarin) libur, agendanya bersih-bersih,” jelasnya.

Berbeda dengan di Pantai Mustika, untuk pembenahan dan perbaikan di Pulau Merah, dilakukan secara mandiri. “Kalau sini (Pulau Merah) untuk perbaikan dan bersih-bersih ambil dana kas, kalau di Mustika itu milik pemerintah,” katanya.(sli/abi)

JawaPos.com –  Angin besar yang disertai hujan deras, memporak-porandakan lokasi wisata Pantai Mustika dan Pantai Pulai Merah di Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran pada Rabu malam (3/2).

Sejumlah fasilitas wisata dan warung milik pedagang di dua tempat wisata favorit yang ada di Kota Gandrung itu, rusak dan berantakan. “Angin besar itu merusak daerah wisata dan rumah penduduk,” terang Budi Wahyono, pengelola Pantai Mustika di Dusun Pancer, Desa Sumberagung.

Menurut Budi, angin kencang yang disertai hujan deras itu mulai terjadi pada Rabu sore (3/2) hingga malam. Puluhan payung wisata yang ada di Pantai Mustika, rusak diterjang angina besar itu. Menara pantau yang belum lama diperbaiki, juga mengalami kerusakan. “Kerugian puluhan juta rupiah,” katanya.

Menurut Budi, harga payung pantai itu rata-rata Rp. 2,5 juta. Sedangkan payung yang rusak akibat terjangan angina, jumlahnya ada 25 buah. “Menara pantau rusak, gazebo untuk wisatawan juga rusak, jadi kerugian lebih dari Rp 50 juta,” ungkapnya.

Baca Juga :  Nelayan Lampon Juga Tuntut Kebijakan Menteri Susi Dicabut

Selain kerusakan pada fasilitas wisata, angin kencang itu juga mengakibatkan kerusakan pada instalasi listrik. Sejumlah pohon banyak yang ambruk, dan itu menimpa jaringan listrik. “Banyak pepohonan yang harus ditebang,” jelasnya.

Kerusakan lain, jelas dia, sejumlah rumah warga atapnya juga berantakan. Lapak ikan di Pelabuhan Pancer, juga banyak yang rusak. “Rumah warga yang rusak bagian atap,” ujarnya pada Jawa Pos Radar Genteng, kemarin (4/2).

Seharian kemarin, jelas dia, warga sekitar pantai melakukan gotong royong memperbaiki rumah warga yang rusak, dan bersih-bersih pantai. Dia memperkirakan, perbaikan ini bisa memakan waktu hingga beberapa hari ke depan. “Kita akan bersih-bersih dan memperbaiki rumah warga yang rusak,” jelasnya.

Baca Juga :  Dam Maron Lokasi Andalan Memancing

Angin kencang saat turun hujan deras, juga mengakibatkan banyak pohon tumbang. Di antara pepohonan yang ambruk itu, menimpa lapak milik para pedagang di sisi selatan pintu utama Pantai Pulau Merah. “Yang banyak rusak itu di daerah Batu Moroseneng, kalau di lokasi wisata utama aman,” cetus Ali Mabrur, salah satu pengurus Pokmas Pantai Pulau Merah, Desa Sumberagung.

Gara-gara ada angin kencang dan menimbulkan kerusakan itu, kemarin (4/2) lokasi wisata di Pantai Pulau Merah untuk sementara ditutup. Semua pengelola fokus pada penanganan kerusakan dan pembersihan pantai. “Hari ini (kemarin) libur, agendanya bersih-bersih,” jelasnya.

Berbeda dengan di Pantai Mustika, untuk pembenahan dan perbaikan di Pulau Merah, dilakukan secara mandiri. “Kalau sini (Pulau Merah) untuk perbaikan dan bersih-bersih ambil dana kas, kalau di Mustika itu milik pemerintah,” katanya.(sli/abi)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/