BANYUWANGI – Pemkab Banyuwangi berancang-ancang menyambut kunjungan wisatawan pada musim libur Lebaran tahun ini. Sejumlah gebrakan disiapkan, bukan hanya untuk menarik minat wisatawan, tetapi juga untuk mencegah penumpukan pengunjung di satu atau dua destinasi.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi M. Yanuarto Bramuda mengatakan, pihaknya telah menggelar rapat bersama pengelola destinasi wisata di Banyuwangi. Hasilnya, ada beberapa poin yang disepakati untuk diterapkan pada libur panjang Idul Fitri mendatang.
Kesepakatan pertama adalah pelaksanaan protokol kesehatan (prokes) di destinasi wisata. Selain itu, para pengelola destinasi wisata sepakat hanya memperbolehkan warga yang telah melakukan vaksinasi Covid-19 dosis dua untuk masuk ke destinasi wisata. ”Ini juga untuk mendorong minat warga agar segera melakukan vaksinasi Covid-19, minimal dosis dua,” kata dia.
Kesepakatan kedua, imbuh Bramuda, pihak pengelola destinasi wisata bakal menggelar hiburan untuk menambah daya tarik wisatawan. Hiburan yang ditampilkan setiap hari berbeda antara satu destinasi dengan destinasi yang lain. ”Ini akan di-publish. Hari A, misalnya, destinasi apa menampilkan hiburan apa, destinasi B menampilkan hiburan apa? Harapannya tidak terjadi penumpukan di satu destinasi,” kata pria yang karib disapa Bram tersebut.
Bram menuturkan, destinasi wisata di Banyuwangi sudah ”puasa” hampir tiga tahun. Dengan berbagai strategi tersebut, diharapkan bakal semakin menarik minat wisatawan berkunjung ke destinasi-destinasi wisata di Banyuwangi.
Bram menuturkan, pada Lebaran tahun ini sejumlah destinasi wisata diprediksi menjadi favorit wisatawan. Di antaranya Kawah Ijen, Pulau Merah, Bangsring Underwater, D’ Djawatan, dan Grand Watudodol (GWD). ”Sedangkan dari sisi jumlah pengunjung, di akhir pekan diprediksi mencapai 30 ribu sampai 40 ribu orang. Normalnya kan bisa sampai 80 ribu wisatawan per hari,” pungkasnya.