SILIRAGUNG, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Program Sekolah Rawat Daerah Aliran Sungai (Sekardadu) yang digagas Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan Banyuwangi terus bergulir. Yang terbaru, program tersebut digeber serentak di sejumlah kecamatan di Bumi Blambangan, seperti Kalipuro, Rogojampi, dan Siliragung.
Khusus di wilayah Kecamatan Siliragung, program Sekardadu yang digeber, Jumat (23/9) melibatkan kalangan siswa SDN 4 Kesilir. Selain siswa, kegiatan ini juga dihadiri Koordinator Sumber Daya Air (Korsda) Kecamatan Pesanggaran, Koordinator Wilayah (Korwil) Bidang Pendidikan Kecamatan Siliragung, dan Dosen Institut Agama Islam Darussalam (IAIDA) Blokagung.
Puluhan peserta mengikuti kegiatan yang dimulai pukul 09.00 dan berakhir pukul 10.30. Acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipimpin salah satu siswa SDN 4 Kesilir dan dilanjutkan dengan pemaparan materi dari dosen IAIDA, yakni Mohammad Anas.
Anas memaparkan materi tentang dampak polutan terhadap kualitas sumber daya air. Menurutnya, materi tersebut erat kaitannya dengan fenomena yang terjadi di masyarakat. ”Siswa perlu diberi pemahaman mengenai dampak membuang sampah di sungai,” katanya.
Selain itu, pengenalan program Sekardadu dijelaskan langsung oleh Korsda Kecamatan Pesanggaran Sugiyono. Dalam penjelasannya, dia mengajak siswa SDN 4 Kesilir berani menegur setiap orang yang membuang sampah di sungai. ”Adik-adik, kalian berani tidak menegur siapa pun yang ketahuan sedang membuang sampah di sungai?” tanyanya kepada para siswa.
Menurut Sugiyono, program Sekardadu sangat membantu pihak pengairan dalam menyadarkan masyarakat pentingnya menjaga aliran sungai. ”Kami merasa terbantu dengan adanya program Sekardadu yang secara tidak langsung mengingatkan masyarakat menjaga sungai tetap bersih itu penting,” tambahnya.
Korwil Bidang Pendidikan Juma’ah megatakan, pemilihan SDN 4 Kesilir sebagai sekolah yang melaksanakan program Sekardadu bukan tanpa alasan. Dia menjelaskan, Sekardadu dilaksanakan di sekolah yang lokasinya dekat dengan sungai. ”SDN 4 Kesilir ini dipilih karena tempatnya sangat dekat dengan aliran sungai,” kata pria asal Pesanggaran tersebut.
Kepala SDN 4 Kesilir Muhammad Wijianto mengatakan, kegiatan Sekardadu disambut antusias siswa. ”Meski siswa kami yang mengikuti Sekardadu hanya 19 anak dari kelas 5 dan 6, tapi antusiasme mereka sangat besar,” jelasnya.
Pria yang akrab dipanggil Wiji itu berharap, program Sekardadu terus digalakkan. Pihaknya sangat mendukung penuh kegiatan tersebut di sekolahnya. ”Saya berharap kegiatan ini tidak hanya formalitas atau hanya dilaksanakan sekali. Karena kami selalu siap mengikuti kegiatan ini,” imbuhnya.
Salah satu siswa SDN 4 Kesilir yakni Refiandra Danuarta, merasa senang ketika mengikuti acara bersih-bersih di area sungai samping sekolahnya. ”Seru saat mengambil sampah bersama teman-teman,” pungkasnya. (cw4/sgt/c1)
