30.8 C
Banyuwangi
Tuesday, March 21, 2023

Umat Katolik Gelar Misa Rabu Abu

GENTENG, Jawa Pos Radar Genteng – Menjelang 40 hari sebelum Paskah, umat Katolik mengadakan Misa Rabu Abu, Itu seperti yang dilaksanakan di Gereja Katolik Paroki Kristus Raja, Dusun Krajan, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, Rabu (22/2) petang.

Misa Rabu Abu itu, dilaksanakan oleh umat Katolik sekitar pukul 17.30 dengan dipimpin Romo Dimas Satyawardhana. “Sore ini (kemarin), kami mengadakan Misa Rabu Abu,” ujar Romo Paroki Kristus Raja, Andreas Adhi Prasetyo.

Misa Rabu Abu, terang Romo Adhi, merupakan hari pertama dalam masa Prapaskah. Ini menandai masa pertobatan umat Katolik selama 40 hari sebelum Paskah. “Penetapan masa prapaskah ini sebelum Paskah,” terangnya.

Dalam tradisi Katolik, terang dia, abu merupakan tanda pertobatan. Umat diingatkan kembali jika mereka dilahirkan dari debu, dan nantinya akan kembali menjadi debu. “Ada tradisi penerimaan abu dari pastor atau romo yang memimpin misa,” jelasnya.

Baca Juga :  Material Pagar Jembatan GOR yang Ambruk Mulai Dibersihkan

Abu itu, lanjut dia, dibuat dari daun palma kering yang sudah disucikan. Saat Minggu Palmarum (Minggu sebelum wafat Yesus Kristus), romo menyucikan daun palma yang dibawa oleh umat. “Daun itu kemudian dibawa pulang dan diletakkan di salib yang ada di rumahnya masing-masing,” katanya.

Setahun setelahnya, jelas dia, daun daun palma yang sudah mengering itu kemudian dibakar. Abunya akan dikumpulkan dan digunakan untuk memberi tanda salib pada dahi umat saat misa berlangsung. Rabu abu ini juga pintu gerbang masa Prapaskah, masa Prapaskah dalam tradisi Katolik termasuk masa pertobatan. “Pertobatan ini maksudnya manusia diajak untuk merenungkan kerapuhan dan kelemahan dalam diri yang selama ini dilakukan,” cetusnya.

Baca Juga :  Siapkan Panggung untuk Penari Gandrung

Rabu Abu ini juga masa puasa yang dilakukan dengan sekali makan hingga kenyang dalam waktu satu hari. Puasa itu wajib bagi umat yang sudah berusia 18 tahun hingga usia 50 tahun. “Sebelum usia 18 tahun dan di atas 50 tahun boleh pusa, tapi disesuaikan dengan kondisi kesehatannya, tidak dipaksakan,” tuturnya.

Selain puasa, masih kata dia, ada kegiatan pantang sebagai wujud pertobatan. Umat yang punya kesenangan seperti rokok atau makan daging, pada  Jumat tidak melakukan. “Pantang dilakukan pada Rabu Abu dan selama tujuh kali hari Jumat hingga Jumat Agung yang jatuh pada 7 April 2023,” terangnya.(gas/abi)

GENTENG, Jawa Pos Radar Genteng – Menjelang 40 hari sebelum Paskah, umat Katolik mengadakan Misa Rabu Abu, Itu seperti yang dilaksanakan di Gereja Katolik Paroki Kristus Raja, Dusun Krajan, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, Rabu (22/2) petang.

Misa Rabu Abu itu, dilaksanakan oleh umat Katolik sekitar pukul 17.30 dengan dipimpin Romo Dimas Satyawardhana. “Sore ini (kemarin), kami mengadakan Misa Rabu Abu,” ujar Romo Paroki Kristus Raja, Andreas Adhi Prasetyo.

Misa Rabu Abu, terang Romo Adhi, merupakan hari pertama dalam masa Prapaskah. Ini menandai masa pertobatan umat Katolik selama 40 hari sebelum Paskah. “Penetapan masa prapaskah ini sebelum Paskah,” terangnya.

Dalam tradisi Katolik, terang dia, abu merupakan tanda pertobatan. Umat diingatkan kembali jika mereka dilahirkan dari debu, dan nantinya akan kembali menjadi debu. “Ada tradisi penerimaan abu dari pastor atau romo yang memimpin misa,” jelasnya.

Baca Juga :  Dua Warga Temukan Coin Purbakala

Abu itu, lanjut dia, dibuat dari daun palma kering yang sudah disucikan. Saat Minggu Palmarum (Minggu sebelum wafat Yesus Kristus), romo menyucikan daun palma yang dibawa oleh umat. “Daun itu kemudian dibawa pulang dan diletakkan di salib yang ada di rumahnya masing-masing,” katanya.

Setahun setelahnya, jelas dia, daun daun palma yang sudah mengering itu kemudian dibakar. Abunya akan dikumpulkan dan digunakan untuk memberi tanda salib pada dahi umat saat misa berlangsung. Rabu abu ini juga pintu gerbang masa Prapaskah, masa Prapaskah dalam tradisi Katolik termasuk masa pertobatan. “Pertobatan ini maksudnya manusia diajak untuk merenungkan kerapuhan dan kelemahan dalam diri yang selama ini dilakukan,” cetusnya.

Baca Juga :  Material Pagar Jembatan GOR yang Ambruk Mulai Dibersihkan

Rabu Abu ini juga masa puasa yang dilakukan dengan sekali makan hingga kenyang dalam waktu satu hari. Puasa itu wajib bagi umat yang sudah berusia 18 tahun hingga usia 50 tahun. “Sebelum usia 18 tahun dan di atas 50 tahun boleh pusa, tapi disesuaikan dengan kondisi kesehatannya, tidak dipaksakan,” tuturnya.

Selain puasa, masih kata dia, ada kegiatan pantang sebagai wujud pertobatan. Umat yang punya kesenangan seperti rokok atau makan daging, pada  Jumat tidak melakukan. “Pantang dilakukan pada Rabu Abu dan selama tujuh kali hari Jumat hingga Jumat Agung yang jatuh pada 7 April 2023,” terangnya.(gas/abi)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/