SEMPU, Jawa Pos Radar Genteng – Libur imlek ternyata tidak berdampak pada jumlah pembeli di Pasar Genteng 1, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng. Sejak Sabtu hingga Senin (21-23/1), pembeli di pasar terbesar yang ada di Banyuwangi selatan itu tetap sepi.
Ini jauh berbeda saat liburan Hari Raya Idul Fitri dan Natal yang selalu ramai. Selama Imlek, stok barang di pasar juga tidak ada penambahan. “Tidak ada perubahan, okupansi pembeli landai-landai saja,” kata Kepala Pasar Genteng 1, Desa Genteng Kulon, Sudarmanto.
Menurut Sudarmanto, peningkatan jumlah pembeli, hanya terjadi saat hari-hari besar Islam seperti Idul Fitri dan Idul Adha. Kalau hari besar lainnya, pembeli di pasar seperti hari biasa. “Pedagang juga tidak menambah stoknya,” katanya.
Kondisi ini juga terlihat di Pasar Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu. Sejak Sabtu (21/1) hingga Senin (23/1), okupansi pembeli yang belanja di pasar tradisional itu tetap sepi. “Libur Imlek tidak berdampak pada pembeli,” cetus salah satu pedagang pasar, Lailiah, 49, asal Dusun Tugung, Desa/Kecamatan Sempu.
Menurut Laili, liburan Imlek tidak seramai libur Hari Raya Idul Fitri atau Idul Adha. Sepinya pembeli ini, karena di daerahnya warga keturunan juga tidak banyak. “Jarang yang merayakan Imlek,” terangnya.
Meski tergolong sepi, Laili mengaku setiap harinya bisa membawa pulang Rp 100 hingga Rp 200 ribu. Baginya, itu dianggap cukup untuk menutupi modal. “Uangnya diputar, untungnya sedikit tidak apa-apa,” ungkapnya.(sas/abi)