KALIPURO, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945 jatuh pada Rabu (22/3). Selang sehari usai perayaan umat Hindu tersebut, umat Islam akan menyambut datangnya bulan suci Ramadan. Meski berdekatan, hal itu dipastikan tidak akan memengaruhi aktivitas di Pelabuhan ASDP Ketapang maupun Gilimanuk.
Hingga Senin (20/3) atau H-2 Nyepi, belum ada tanda-tanda peningkatan aktivitas kendaraan yang menyeberang dari Ketapang maupun Gilimanuk. Arus kendaraan dan penumpang masih tampak landai. Pada jam-jam tertentu, rombongan bus pariwisata dan kendaraan besar datang beriringan dengan tujuan Bali.
”Arus penumpang sementara masih normal. Rata-rata jumlah kendaraan yang melintas per dua jam sebanyak 270 unit. Belum ada peningkatan jumlah penumpang kapal,” ujar General Manager PT ASDP Ketapang M. Yasin.
Lesunya tren pergeseran penumpang kapal ditengarai karena masyarakat sudah terbiasa dengan aktivitas rutin di saat Nyepi. Banyak wisatawan memilih tidak bepergian saat Nyepi. ”Saudara-saudara kita sudah paham dengan kondisi Nyepi. Mereka memilih menunda keberangkatan untuk memberi kesempatan warga Hindu melaksanakan penyepian,” jelas Yasin.
Pelaksanaan Nyepi yang hampir berbarengan dengan awal Ramadan, kata Yasin, turut memengaruhi niat masyarakat bepergian jauh. Mereka memilih menunda jadwal bepergian menuju Banyuwangi maupun Bali. Pria asal NTB itu memprediksi lonjakan penumpang akan mulai terjadi pada H+1 Nyepi atau tepat memasuki bulan Ramadan. Tren penyeberangan di dua sisi pelabuhan bisa terus meningkat hingga Hari Raya Idul Fitri nanti.
Sementara itu, penyeberangan di ASDP Ketapang dan Gilimanuk akan ditutup saat pelaksanaan Nyepi. Kedua pelabuhan akan ditutup dengan jadwal yang berbeda. Pelabuhan Ketapang akan ditutup mulai Selasa (21/3) pukul 22.00 WIB hingga Kamis (23/3) pukul 04.00 WIB.
Sementara Pelabuhan Gilimanuk ditutup mulai Rabu (22/3) pukul 06.00 WITA hingga Kamis (23/3) pukul 06.00 WITA. ”Mulai Selasa pukul 22.00 WIB, penyeberangan dari Pelabuhan Ketapang sudah tidak dilayani. Pada saat yang sama dari Pelabuhan Ketapang, kami masih menyediakan kapal untuk keberangkatan terakhir sesuai jadwal, yakni Rabu pukul 06.00 waktu setempat,” kata Yasin.
Untuk mengantisipasi terjadinya penumpukan kendaraan saat pelabuhan ditutup nanti, ASDP telah menyiapkan beberapa skenario untuk mengurai kepadatan, baik sebelum atau setelah Nyepi. Dua terminal disiapkan menjadi kantong-kantong parkir agar antrean masuk pelabuhan tak mengular serta mengganggu arus lalu lintas di jalur utama. ”Di Ketapang kami siapkan tempat di Terminal Sritanjung. Sedangkan di Gilimanuk, lokasinya di Terminal Kargo, Cekik,” kata Yasin.
Sementara itu, aktivitas penyeberangan dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gili Mas di Lombok Barat, NTB, masih akan beroperasi seperti biasa. Jalur ini tetap dioperasikan untuk meminimalkan terjadinya antrean di pelabuhan. ”Pelayanan di Ketapang tujuan Lombok tetap kami layani seperti biasa. Saat ini belum terlihat potensi terjadinya kepadatan yang berlebihan di pelabuhan,” tandas Yasin. (fre/aif/c1)