GENTENG, Jawa Pos Radar Genteng – SMK Muhammadiyah 2 (Muha) Genteng menjadi juara 1 best suprorter dalam turnament futsal tingkat pelajar yang diadakan di GOR Tawang Alun, Banyuwangi pada Sabtu (4/2). Tapi, prestasi yang harusnya menjadi kebanggaan sekolah itu, malah menjadi dilema.
Tiga siswa pada Jumat (17/2), diamankan anggota Polsek Genteng karena diduga akan melakukan tawuran. Dari tiga siswa itu, dua diantaranya siswa SMK Muha Genteng. “Itu setelah SMK Muhammadiyah 2 Genteng menjadi juara 1 lomba best suprorter di Banyuwangi,” kata Waka SMK Muha Genteng Bidang Kesiswaan, Moh Wahid.
Wahid menduga siswa yang akan tawuran hingga diamankan polisi itu, kemungkinan ada oknum yang tidak mau sekolahnya bagus dan tenar. Dan tidak suka sekolahnya juara. Ada yang memprovokasi siswanya, seolah-olah ada sekolah lain dari luar Kecamatan Genteng yang mau ngedrop ke Genteng. “Namanya anak muda, dikabari begitu anak-anak tersulut emosinya dan langsung menghadang, tapi itu tidak semua anak SMK Muhammadiyah 2 Genteng,” ungkapnya seraya menyebut dari puluhan siswa yang mau menghadang itu ada siswa dari luar SMK Muha Genteng. “Saya lihat sendiri,” katanya.
Waka Humas SMK Muha Genteng, Said Budairi menambahkan awal kejadian kemungkinan saling ejek dan ada info dari sosial media, yang ujungnya memicu kemarahan para siswa. “Anak-anak terprovokasi,” cetusnya.
Dari informasi yang tidak jelas, jelas dia, akhirnya menyebar ke banyak sekolah, dan itu memicu kemarahan para siswa dari berbagai sekolah. Apalagi, dari informasi itu yang akan digeruduk sejumlah sekolah di Kecamatan Genteng. “Anak-anak terprovokasi, saat akan mencegat terkena patroli polisi,” ungkapnya.
Seperti yang diberitakan harian ini sebelumnya, diduga akan tawuran antar sekolah, ratusan siswa yang sebagian mengenakan seragam SMK Muhammadiyah 2 (Muha) Genteng dan sudah akan bergerak, dibubarkan oleh aparat kepolisian setempat, Senin (17/2) sekitar pukul 12.35.
Dari ratusan siswa itu, polisi mengamankan tiga siswa. Mereka dibawa ke Mapolsek Genteng untuk diberi pembinaan. Ketiga siswa yang tertinggal dari rombongannya itu Satria Rangga Pamungkas,18, asal Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore; Surya Ilmi, 16, dan Diki Maulana, 18, keduanya dari Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng. “Dua anak dari SMK Muhammadiyah 2, dan satu anak dari SMK Muhammadiyah 1 (Muhi), Genteng. Mereka mengaku akan tawuran,” kata Kapolsek Genteng, Kompol Sudarmaji.(*/abi)