BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Adanya kecelakaan maut dengan korban dua mahasiswi pada Senin (13/3) lalu, membuat Dinas Perhubungan (Dishub) dan Polresta Banyuwangi kembali melakukan evaluasi keamanan di Sengkan Mayit, jalur menuju TWA Kawah Ijen, Jumat (17/3).
Petugas Dishub dan Polresta sepakat akan memasang ban bekas untuk mengurangi terjadinya kecelakaan di jalur black spot tersebut. Keputusan tersebut diambil setelah Kadishub Banyuwangi Pudjo Hartanto bersama staf dan personel Polresta Banyuwangi mendatangi lokasi.
”Lokasi tikungan Sengkan Mayit akan kembali dipasang ban dan jaring pengaman agar bisa mengurangi korban atau kematian akibat kecelakaan,” ujar Kadishub Banyuwangi Pudjo Hartanto.
Pudjo mengatakan, pihaknya juga akan memasang markah kejut agar pengendara yang melewati jalur tersebut tidak terlena. Rambu-rambu imbauan juga akan dipasang di sejumlah titik. ”Ada tiga titik yang menjadi prioritas, tetapi kami lebih memprioritaskan di tikungan Sengkan Mayit karena sangat rawan dan sudah banyak memakan korban,” katanya.
Pudjo menambahkan, tidak ada larangan kendaraan matik naik ke TWA Kawah Ijen. Namun, pengendara diimbau bisa memastikan terlebih dulu kendaraan yang digunakannya. ”Kami mengimbau pengendara matik yang naik TWA Kawah Ijen, bisa berhenti sejenak jika rem motornya panas agar tidak mengalami rem blong,” imbaunya.
Seperti diberitakan sebelumnya, jalur Sengkan Mayit kembali memakan korban. Dua mahasiswi yang baru turun dari Tempat Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen mengalami kecelakaan, Senin (13/3) lalu. Sepeda motor yang dikendarai menabrak pembatas jalan di tikungan Sengkan Mayit, Desa Tamansari, Kecamatan Licin.
Dua mahasiswi itu yakni MTS, 23, asal Kabupaten Bantul dan SB, 21, asal Kabupaten Bima. Kecelakaan terjadi pukul 14.00. Saat itu keduanya sedang dalam perjalanan pulang. Keduanya meninggal di lokasi kejadian setelah terseret sejauh lima meter. (rio/aif/c1)