BLIMBINGSARI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Pemkab Banyuwangi terus melakukan berbagai upaya untuk mengatasi persoalan sampah. Salah satunya dengan menyalurkan bantuan alat pencacah sampah plastik kepada pemerintah desa di kabupaten the Sunrise of Java.
Salah satu bantuan alat pencacah sampah plastik tersebut diserahkan kepada Pemerintah Desa (Pemdes) Badean, Kecamatan Blimbingsari. Bantuan diberikan pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) guna membantu pemerintah desa setempat dalam mengelola sampah plastik menjadi sesuatu yang bernilai guna.
Bantuan alat pencacah plastik tersebut bakal mempermudah Pemdes Badean dalam mengatasi sampah plastik yang selama ini menjadi persoalan serius di desa tersebut. ”Kami berterima kasih kepada Pemkab Banyuwangi dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup yang telah merespons cepat dengan memberikan bantuan peralatan pencacah sampah plastik. Sehingga, persoalan sampah plastik yang terjadi selama ini secara bertahap bisa diatasi,” ujar Kepala Desa Badean Nur Samsi.
Menurut Nur Samsi, bantuan dari DLH Banyuwangi sangat bermanfaat dalam membantu pengolahan sampah plastik di Desa Badean. Dengan keberadaan alat tersebut, sampah plastik bisa dikelola menjadi barang yang memiliki nilai ekonomis sehingga bisa menambah pendapatan warga.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DLH Banyuwangi Dwi Handayani mengatakan, pihaknya telah memberikan bantuan yang sama pada tahun 2013 dan tahun 2019. ”Total ada tiga mesin pencacah sampah yang sudah kami serahkan ke pemerintah Desa Badean, yakni dua mesin pencacah sampah plastik dan satu mesin pencacah sampah organik,” ujar perempuan yang karib disapa Yani tersebut.
Yani menambahkan, sampah plastik memiliki nilai ekonomis. Oleh karena itu, mesin pencacah yang telah diserahkan sebelumnya dapat menghasilkan biji plastik yang kemudian dipadatkan dan selanjutnya dapat diolah menjadi aneka kerajinan berbahan dasar plastik.
Tidak hanya mesin pencacah sampah plastik, pihaknya juga menyerahkan dua armada motor roda tiga pengangkut sampah. ”Harapannya, sarana prasarana yang kami berikan tersebut bisa digunakan secara maksimal untuk pengelolaan sampah warga Desa Badean,” terang Yani.
Bantuan itu juga melengkapi Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS 3R) yang telah dibangun tahun 2019 dengan dua unit alat pencacah sampah yang diberikan pada tahun 2019 sebagai upaya revitalisasi TPS 3R Desa Badean. ”Dengan adanya sarana prasarana ini, diharapkan pengelolaan sampah sudah berbasis desa. Sehingga, residu yang ditimbulkan akibat sampah sudah jauh berkurang,” pungkasnya. (ddy/sgt/c1)