30.8 C
Banyuwangi
Tuesday, March 21, 2023

Tangani Problem Banjir, Ipuk Pantau Kawasan Hulu hingga DAS

BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Penanganan banjir di Banyuwangi terus dilakukan. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani langsung memantau kawasan hulu hingga sejumlah Daerah Aliran Sungai (DAS) guna memastikan kondisi dan tindakan yang presisi.

”Kami ingin memastikan secara langsung bagaimana kondisi terkini di kawasan hulu dan sejumlah DAS yang mengalir ke arah bawah, ke Banyuwangi kota dan sekitarnya,” ujar Ipuk usai melihat kondisi Dam Tugu di Kelurahan Kalipuro, Senin (13/2).

Bersama dengan sejumlah OPD teknis, Bupati Ipuk mengunjungi sejumlah tempat yang ditengarai menjadi penyebab luapan air di kawasan kota setiap terjadi hujan deras. Mulai dari kawasan Gantasan di Lereng Ijen, Desa Tamansari, dam di Desa Kampung Anyar, aliran sungai di Giri, hingga Dam Tugu di Kalipuro.

”Di daerah hulu ini terdapat peralihan komoditas tanam. Dari yang awalnya tanaman keras yang bisa menyerap air, beralih ke tanaman hortikultura. Ini salah satu yang menyebabkan tidak mampu menyerap hujan secara maksimal dan juga mengirimkan sedimen tanah ke sungai,” terang Ipuk.

Baca Juga :  Mirip Asli, Konjen Amerika Pastikan Dolar Palsu

Kondisi ini, lanjut Ipuk, akan segera mendapat penanganan secara komprehensif. Mulai dari penataan irigasi di kawasan hulu sehingga bisa mengurangi volume air yang turun hingga percepatan reboisasi. ”Penanaman tanaman keras, tanaman yang bisa menyerap air lebih optimal, kita akselerasi tahun ini, secara lebih masif,” ujarnya.

Untuk sedimen tanah yang menyebabkan sungai-sungai menjadi dangkal, akan segera dilakukan pengerukan. Sehingga, daya tampung sungai akan lebih besar lagi. Ipuk juga mengakui persoalan banjir ini sangat kompleks. Tidak hanya melibatkan satu atau dua faktor saja. Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan penataan secara menyeluruh dari hulu hingga ke hilir.

”Kita tidak bisa hanya menyalahkan yang di hulu, tapi juga harus mawas diri untuk yang di hilir. Begitu pula di kawasan-kawasan yang jauh dari aliran sungai, juga bisa berkontribusi pada banjir jika tidak memberikan perhatian serius pada lingkungannya,” terang Ipuk.

Baca Juga :  Nenek Tewas Tertimpa Bangunan Tua

Ipuk mengimbau kepada seluruh warga Banyuwangi untuk bersama-sama menjaga lingkungannya. Seperti halnya memperhatikan kebersihan aliran air dan menghindari pembangunan di kawasan DAS. ”Sembari pemerintah terus melakukan penataan, kami mengharap warga turut berpartisipasi aktif. Setidaknya tidak membuang sampah sembarangan,” pungkasnya.

Kepala Dinas PU Pengairan Guntur Priambodo menambahkan, untuk penanganan jangka pendek, pihaknya akan membangun tangkis di sepanjang aliran Kalilo yang berpotensi luapan air. ”Rencananya akan kita tinggikan lagi tangkis yang sudah ada, biar tidak meluber ke rumah penduduk. Pengerukan sungai juga akan kita lakukan, untuk bisa menampung aliran air,” kata Guntur.

Reboisasi di lereng-lereng gunung juga akan dilakukan bersama. ”Bupati tadi sudah memerintahkan kami untuk mengkaji kembali pemanfaatan lahan di daerah hulu,” kata Guntur. (fre/aif/c1) 

BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Penanganan banjir di Banyuwangi terus dilakukan. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani langsung memantau kawasan hulu hingga sejumlah Daerah Aliran Sungai (DAS) guna memastikan kondisi dan tindakan yang presisi.

”Kami ingin memastikan secara langsung bagaimana kondisi terkini di kawasan hulu dan sejumlah DAS yang mengalir ke arah bawah, ke Banyuwangi kota dan sekitarnya,” ujar Ipuk usai melihat kondisi Dam Tugu di Kelurahan Kalipuro, Senin (13/2).

Bersama dengan sejumlah OPD teknis, Bupati Ipuk mengunjungi sejumlah tempat yang ditengarai menjadi penyebab luapan air di kawasan kota setiap terjadi hujan deras. Mulai dari kawasan Gantasan di Lereng Ijen, Desa Tamansari, dam di Desa Kampung Anyar, aliran sungai di Giri, hingga Dam Tugu di Kalipuro.

”Di daerah hulu ini terdapat peralihan komoditas tanam. Dari yang awalnya tanaman keras yang bisa menyerap air, beralih ke tanaman hortikultura. Ini salah satu yang menyebabkan tidak mampu menyerap hujan secara maksimal dan juga mengirimkan sedimen tanah ke sungai,” terang Ipuk.

Baca Juga :  Kejaksaan Musnahkan BB Sabu-Sabu, Ganja, Senpi Rakitan, hingga Bom

Kondisi ini, lanjut Ipuk, akan segera mendapat penanganan secara komprehensif. Mulai dari penataan irigasi di kawasan hulu sehingga bisa mengurangi volume air yang turun hingga percepatan reboisasi. ”Penanaman tanaman keras, tanaman yang bisa menyerap air lebih optimal, kita akselerasi tahun ini, secara lebih masif,” ujarnya.

Untuk sedimen tanah yang menyebabkan sungai-sungai menjadi dangkal, akan segera dilakukan pengerukan. Sehingga, daya tampung sungai akan lebih besar lagi. Ipuk juga mengakui persoalan banjir ini sangat kompleks. Tidak hanya melibatkan satu atau dua faktor saja. Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan penataan secara menyeluruh dari hulu hingga ke hilir.

”Kita tidak bisa hanya menyalahkan yang di hulu, tapi juga harus mawas diri untuk yang di hilir. Begitu pula di kawasan-kawasan yang jauh dari aliran sungai, juga bisa berkontribusi pada banjir jika tidak memberikan perhatian serius pada lingkungannya,” terang Ipuk.

Baca Juga :  Musim Hujan Tiba, Masyarakat Diminta Kerja Bakti Bersihkan Selokan

Ipuk mengimbau kepada seluruh warga Banyuwangi untuk bersama-sama menjaga lingkungannya. Seperti halnya memperhatikan kebersihan aliran air dan menghindari pembangunan di kawasan DAS. ”Sembari pemerintah terus melakukan penataan, kami mengharap warga turut berpartisipasi aktif. Setidaknya tidak membuang sampah sembarangan,” pungkasnya.

Kepala Dinas PU Pengairan Guntur Priambodo menambahkan, untuk penanganan jangka pendek, pihaknya akan membangun tangkis di sepanjang aliran Kalilo yang berpotensi luapan air. ”Rencananya akan kita tinggikan lagi tangkis yang sudah ada, biar tidak meluber ke rumah penduduk. Pengerukan sungai juga akan kita lakukan, untuk bisa menampung aliran air,” kata Guntur.

Reboisasi di lereng-lereng gunung juga akan dilakukan bersama. ”Bupati tadi sudah memerintahkan kami untuk mengkaji kembali pemanfaatan lahan di daerah hulu,” kata Guntur. (fre/aif/c1) 

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/