RadarBanyuwangi.id – Diduga akibat tanah gembur usai diguyur hujan dan tergenang air, pagar bangunan sarang walet di Desa Pendarungan, Kecamatan Kabat, Banyuwangi, ambruk kemarin (10/6). Pagar itu ambruk menimpa dapur rumah warga yang berbatasan di sebelahnya. Beruntung, tak ada korban jiwa dalam peristiwa yang terjadi pagi itu.
Pagar itu roboh menimpa dapur rumah Asmuni, warga Desa Pendarungan, Kecamatan Kabat. ”Dugaannya tanah gembur setelah tergenang air yang langsung menghantam pagar, sehingga ambruk,” ungkap Camat Kabat Susanto Wibowo kepada RadarBanyuwangi.id.
Menurut Santo, panggilan akrab Susanto Wibowo, pagar yang roboh tersebut dengan ketinggian dua meter dan panjang sekitar 10 meter. Saat kejadian tak ada korban jiwa, hanya menimbulkan kerugian material. ”Kebetulan dapur rumah warga ini tidak digunakan untuk masak, hanya untuk gudang sementara. Pihak pemilik rumah walet sudah bersedia memperbaiki bangunan yang rusak tersebut,” jelas Santo.
Tidak hanya memperbaiki pagar dan dapur warga yang rusak tertimpa pagar, warga bersama pemilik sarang walet juga akan memperbaiki pembenahan saluran sanitasi lingkungan. Tujuannya agar tidak terjadi kejadian genangan air serupa. ”Kebetulan memang bangunannya dekat dengan saluran drainase persawahan. Jika hujan deras, air kerap meluber dan menggenangi lingkungan tersebut,” kata Santo.
Genangan luberan air yang mengalir di jalan kampung Desa Pendarungan itu juga menyebabkan jalan makadam rusak. Kondisi jalan itu hanya menyisakan bebatuan terjal. Warga juga bergotong royong melakukan pengurukan badan jalan dan Pengerasan. Tujuannya, agar kondisi jalan sedikit mulus untuk dilintasi pejalan kaki atau pun kendaraan.
”Tindak lanjutnya, kami sudah sinergi bersama warga agar dilakukan pengurukan di beberapa titik yang terkena longsor akibat material jalan tergerus banjir. Termasuk kita laporkan dan ajukan perbaikan ke Dinas PU Cipta Karya dan penataan ruang Banyuwangi,” tandas Camat Susanto. (ddy/bay/c1)