SONGGON, Jawa Pos Radar Genteng – Aktivitas Gunung Raung di Dusun Mangaran, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon tidak terpengaruh peningkatan aktivitas Gunung Ijen, Sabtu (7/1). Hingga kemarin (8/1), gunung api tertinggi ketiga di Jawa Timur itu statusnya tetap waspada atau level II.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung, Mukijo mengatakan, status gunung berapi yang terletak di antara Kabupaten Banyuwangi, Jember, dan Bondowoso itu masih tetap. “Statusnya tetap pada level II waspada,” cetusnya.
Status tersebut, lanjut Mukijo, sama dengan status aktivitas Gunung Ijen yang meningkat dari normal ke waspada pada Sabtu (7/1) pukul 14.00. “Kedua gunung anak Ijen purba itu kini statusnya sama-sama waspada,” katanya.
Peningkatan aktivitas Gunung Ijen, terang Mukijo, hal yang wajar. Mengingat, gunung api yang menjadi destinasi wisata andalan Banyuwangi itu memang masih aktif. “Ada siklus tiap tahun aktivitasnya naik, dan akan berangsur-angsur normal kembali,” katanya.
Aktivitas yang meningkat di Gunung Ijen, kata Mukijo, biasanya ditandai dengan berubahnya warna di danau kawah. Karena suhunya naik, air kawah yang biasanya hijau berubah jadi putih. “Itu sudah biasa dan normal,” ujarnya.
Berdasarkan hasil pengamatan visual Gunung Raung, pada Sabtu (7/1), gunung terlihat jelas, tidak teramati asap kawah. “Cuaca cerah hinga berawan, angin lemah hingga kencang kearah timur dan selatan,” terangnya.
Untuk aktivitas kegempaannya, lanjut dia, Gunung Raung mengalami tiga kali gempa hembusan dengan amplitude dua mm, dan durasi gempa 32 hingga 50 detik. Gempa tektonik jauh teramati dua kali dengan amplitude 9-32 mm durasi 64 hingga 157 detik. “Tercatat ada sekali gempa tremor menerus dengan amplitude 0,5 hingga dua mm, dominan 0,5 mm,” katanya.
Dengan aktivitasnya tersebut, ujar Mukijo, PPGA Raung merekomendasikan masyarakat untuk tidak beraktivitas di dekat kawah puncak. “Hindari aktivitas di radius tiga kilometer dari kawah puncak,” pungkasnya.(cw3/abi)