TEGALDLIMO, Jawa Pos Radar Genteng – Petugas gabungan dari Polsek Tegaldlimo dan anggota TNI melakukan penjagaan ketat pada pesawat latih jenis Cesna 172PK-BYC milik Akademi Penerbang Indonesia (API) yang melakukan pendaratan darurat di Pantai Ngagelan, wilayah Taman Nasional Alas Purwo (TNAP), Desa Kalipahit, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi, pada Senin (5/9) sekitar pukul 12.00.
Untuk mengamankan pesawat capung itu, empat anggota polsek dan empat personil TNI AD diturunkan selama 24 jam. Mereka, juga menginap di sekitar lokasi pesawat. “Kita jaga bersama anggota TNI,” cetus Kapolsek Tegaldlimo, Iptu Lita Kurniawan.
Menurut Kapolsek, penjagaan barang bukti (BB) Pesawat Cessna 172PK-BYC yang akan diinvestigasi oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), untuk memastikan tetap aman. “Kita menunggu KNKT sampai selesai melakukan investigasi,” cetusnya
Mantan Kasi Humas Polresta Banyuwangi itu menyebut tim dari KNKT sudah datang di Pantai Ngagelan, tempat pesawat latih jenis Cesna itu mendarat darurat. Tapi hasil investigasi, masih belum diketahui. “Kita tunggu hasilnya,” katanya.
Kapolsek menyebut kondisi pesawat latih masih tertutup terpal yang dipasang petugas dari API, polisi dan TNI setelah pesawat ditarik ke pinggir agar tidak terseret ombak saat air laut pasang. “Posisinya di pinggir, anggota kami jaga di dekatnya,” ujarnya seraya menyebut belum tahu akan melakukan penjagaan hingga kapan.
Kepala Seksi Pengelolaan TNAP, Probo Wresniadji mengatakan pesawat latih itu masih belum digeser dari wilayah Pantai Ngagelan. “Masih belum digeser ke Banyuwangi (Kantor API, Kecamatan Blimbingsari),” pungkasnya.
Seperti yang diberitakan harian ini sebelumnya, pesawat latih jenis Cesna 172PK-BYC milik Akademi Penerbang Indonesia (API) Banyuwangi mendarat darurat di Pantai Ngagelan, kawasan Taman Nasional Alas Purwo, Desa Kalipahit, Kecamatan Tegaldlimo pada Senin (5/9) sekitar pukul 12.00. (sas/abi)