29.1 C
Banyuwangi
Thursday, March 23, 2023

Terkendala Cuaca, Dua Pekan Nelayan Blibis Tak Melaut

BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Cuaca buruk yang tengah melanda Banyuwangi berdampak pada nasib para nelayan. Sudah sekitar dua pekan terakhir nelayan asal Desa Blibis, Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi, tak melaut.

Ketua Nelayan Blimbingsari Fahrul Rozi mengatakan, pada awal Desember beberapa nelayan masih beraktivitas seperti biasa. ”Kala itu, meski hujan kerap melanda Banyuwangi, namun cuaca di tengah laut masih cukup kondusif,” ujarnya.

Beranjak pertengahan Desember, terlebih setelah perayaan Natal 2022, para nelayan setempat sama sekali tidak melaut akibat angin kencang disertai hujan. ”Puncaknya di 27 Desember. Lebih dari 12 nelayan sama sekali tidak ada yang melaut hingga sekarang,” kata dia.

Baca Juga :  Parade Telur Maulid Naik Hand Tractor

Fahrul mengaku, sejauh ini dia masih bisa bertahan karena omzet penjualan menjelang Natal masih cukup menutupi kebutuhan selama tidak melaut. Namun, dia lebih menghawatirkan nasib para pegawainya yang sama sekali tidak bisa bekerja akibat cuaca buruk tersebut. ”Sebelumnya, satu nelayan bisa dapat tangkapan 25 sampai 30 kilogram (kg),” tuturnya.

Fahrul mengaku tidak bisa berbuat banyak. Sebab, cuaca buruk tersebut terjadi karena kondisi alam. Dia hanya bisa memberi saran kepada para nelayan yang bekerja pada dirinya untuk mencari kegiatan lain yang menghasilkan. ”Sementara waktu saya sarankan untuk mencari pekerjaan lain saja untuk sedikit menambah pemasukan,” pungkasnya. (cw5/sgt/c1)

BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Cuaca buruk yang tengah melanda Banyuwangi berdampak pada nasib para nelayan. Sudah sekitar dua pekan terakhir nelayan asal Desa Blibis, Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi, tak melaut.

Ketua Nelayan Blimbingsari Fahrul Rozi mengatakan, pada awal Desember beberapa nelayan masih beraktivitas seperti biasa. ”Kala itu, meski hujan kerap melanda Banyuwangi, namun cuaca di tengah laut masih cukup kondusif,” ujarnya.

Beranjak pertengahan Desember, terlebih setelah perayaan Natal 2022, para nelayan setempat sama sekali tidak melaut akibat angin kencang disertai hujan. ”Puncaknya di 27 Desember. Lebih dari 12 nelayan sama sekali tidak ada yang melaut hingga sekarang,” kata dia.

Baca Juga :  Penerimaan Cukai Membaik, Tutup Celah Peredaran Rokok Ilegal

Fahrul mengaku, sejauh ini dia masih bisa bertahan karena omzet penjualan menjelang Natal masih cukup menutupi kebutuhan selama tidak melaut. Namun, dia lebih menghawatirkan nasib para pegawainya yang sama sekali tidak bisa bekerja akibat cuaca buruk tersebut. ”Sebelumnya, satu nelayan bisa dapat tangkapan 25 sampai 30 kilogram (kg),” tuturnya.

Fahrul mengaku tidak bisa berbuat banyak. Sebab, cuaca buruk tersebut terjadi karena kondisi alam. Dia hanya bisa memberi saran kepada para nelayan yang bekerja pada dirinya untuk mencari kegiatan lain yang menghasilkan. ”Sementara waktu saya sarankan untuk mencari pekerjaan lain saja untuk sedikit menambah pemasukan,” pungkasnya. (cw5/sgt/c1)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/