TEGALDLIMO, Jawa Pos Radar Genteng – Ritual 1 Suro di Taman Nasional Alas Purwo (TN AP), Desa Kalipait, Kecamatan Tegaldlimo, tampaknya meninggalkan masalah. Sampah dari pengunjung yang datang untuk nyadran, menumpuk di tengah hutan yang dikenal wingit itu.
Apalagi, pada 1 Suro atau bertepatan 30 Juli 2022 ini, Alas Purwo kembali dibuka bagi warga yang akan tirakatan, setelah dua tahun ditutup total karena pandemi Covid-19. “Banyak meninggalkan sampah,” cetus Kepala Seksi Pengelolaan Wilayah 1 Balai Taman Nasional Alas Purwo, Probo Wresniaji, kemarin (4/8).
Sampah yang banyak ditemukan di hutan Alas Purwo itu, berupa bungkus makanan dan minuman para pengunjung yang dibawa saat menginap di TN AP. “Kami menyayangkan perilaku pengunjung yang membuang sampah sembarangan,” katanya.
Menurut Probo, oknum pengunjung nakal itu membuang sampah di lokasi yang tidak seharusnya. Sehingga, itu membuat pandangan mata menjadi terganggu. “Mereka buang sampah di sekitar hutan lindung,” cetusnya.
Gara-gara pengunjung yang tidak mau menjaga kebersihan itu, sampah menumpuk di beberapa titik, tempat pengunjung berkumpul untuk bermeditasi. Daerah itu seperti Pantai Pancur, Pantai Trianggulasi, Pantai Parang Ireng, dan Goa Istana. “Titik-titik itu yang penuh sampah saat Suroan,” ungkapnya.
Saat petugas TN AP melakukan pembersihan, sampah yang terkumpul 2.2 kuintal. Sampah itu berupa sampah plastik dan organik. “Kami berharap warga yang datang ke Alas Purwo ikut menjaga kelestarian hutan dengan tidak membuang sampah sembarangan,” katanya.
Probo menyebut selama Suroan ini pengunjung TN AP memang cukup tinggi. Dari catatannya, pengunjung yang datang mulai 29 Juli 2022 sampai 1Agustus itu mencapai 5.233 orang. “Puncaknya itu 30 Juli, bertepatan 1 Suro,” cetusnya.(sas/abi)