29.1 C
Banyuwangi
Thursday, March 23, 2023

Borong Pangan Bergizi, ASN Gotong Royong Tangani Tengkes

BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Ribuan Aparatur Sipil Negera (ASN) dan berbagai komunitas di Banyuwangi kembali memborong aneka produk pangan bernutrisi tinggi. Hasilnya didonasikan untuk membantu warga kurang mampu. Termasuk untuk balita penderita tengkes alias stunting.

Aksi sosial tersebut dilaksanakan dalam rangka ”Gerakan Belanja ke Pasar Tradisional dan UMKM” yang rutin digeber sejak 2021. Gerakan ini digeber setiap bulan pada tanggal cantik. Seperti 2 Februari (2/2), 3 Maret (3/3), dan seterusnya.

Seperti pelaksanaan periode-periode sebelumnya, Bupati Ipuk Fiestiandani berbelanja langsung ke pasar tradisional atau UMKM. Seperti dilakoni kemarin (3/3). Orang nomor satu di jajaran Pemkab Banyuwangi ini berbelanja di Pasar Ketapang, Kecamatan Kalipuro. ”Tema kali ini masih fokus untuk penanganan stunting. Kami gerakkan berbagai elemen, khususnya para ASN, untuk belanja kebutuhan pangan bergizi untuk disumbangkan kepada balita tengkes serta ibu hamil berisiko tinggi (bumil risti),” ujarnya.

Baca Juga :  Ditinggal Pergi Kondangan, Rumah Warga Macan Putih Diobok-Obok Maling

Bupati Ipuk berkeliling Pasar Ketapang untuk belanja ragam bahan bergizi tinggi. Seperti daging sapi, aneka ikan, telur, protein nabati, dan sayur-mayur. ”Hasil belanja kita salurkan sesuai target. Kami sudah kantongi data balita tengkes by name by address, termasuk jenis faktor determinannya di masing-masing kecamatan,” kata dia.

Usai berbelanja kebutuhan pangan, Ipuk mengunjungi seorang balita tengkes di Desa Ketapang. Selain menyerahkan bantuan, Ipuk juga memastikan kondisi kesehatan balita tersebut. ”Saya minta puskesmas, dasawisma, dan kader posyandu terus memantau perkembangannya. Dampingi dan pantau terus kondisi mereka. Pastikan intervensi pangan bernutrisi yang kita berikan betul-betul dikonsumsi sehingga kondisinya segera membaik,” pintanya.

Ipuk menjelaskan, penanganan stunting di Banyuwangi dilakukan secara gotong royong melibatkan berbagai pihak. ”Stunting bukan hanya menjadi tugas puskesmas dan Dinas Kesehatan, melainkan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) dan berbagai elemen lainnya juga ikut terlibat karena stunting tidak hanya disebabkan masalah kesehatan, tapi bisa banyak faktor lainnya,” tegasnya.

Baca Juga :  Kasus Anak Gagal Tumbuh Turun Jadi 12,8 Persen

Pemkab Banyuwangi tahun ini mengalokasikan Rp 7 miliar untuk penanganan tengkes. Termasuk untuk intervensi nutrisi bumil risti dan anak usia di bawah dua tahun (baduta) tengkes dari keluarga tidak mampu. ”Intervensi dilakukan berdasar pada data keluarga terindentifikasi stunting yang lengkap by name, by address, berikut determinan penyebab hingga jenis intervensi yang bisa dilakukan,” urai Ipuk.

Intervensi maupun monitoring yang dilakukan pemkab di-update secara realtime melalui aplikasi Banyuwangi Tanggap Stunting oleh kader dasawisma dan posyandu yang tergabung dalam Tim Pendamping Keluarga (TPK). Selain itu, Banyuwangi juga mengoptimalkan edukasi dan konseling pranikah bagi calon pasangan suami istri. (sgt/aif/c1)

BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Ribuan Aparatur Sipil Negera (ASN) dan berbagai komunitas di Banyuwangi kembali memborong aneka produk pangan bernutrisi tinggi. Hasilnya didonasikan untuk membantu warga kurang mampu. Termasuk untuk balita penderita tengkes alias stunting.

Aksi sosial tersebut dilaksanakan dalam rangka ”Gerakan Belanja ke Pasar Tradisional dan UMKM” yang rutin digeber sejak 2021. Gerakan ini digeber setiap bulan pada tanggal cantik. Seperti 2 Februari (2/2), 3 Maret (3/3), dan seterusnya.

Seperti pelaksanaan periode-periode sebelumnya, Bupati Ipuk Fiestiandani berbelanja langsung ke pasar tradisional atau UMKM. Seperti dilakoni kemarin (3/3). Orang nomor satu di jajaran Pemkab Banyuwangi ini berbelanja di Pasar Ketapang, Kecamatan Kalipuro. ”Tema kali ini masih fokus untuk penanganan stunting. Kami gerakkan berbagai elemen, khususnya para ASN, untuk belanja kebutuhan pangan bergizi untuk disumbangkan kepada balita tengkes serta ibu hamil berisiko tinggi (bumil risti),” ujarnya.

Baca Juga :  Kerja Keras Perangi Stunting

Bupati Ipuk berkeliling Pasar Ketapang untuk belanja ragam bahan bergizi tinggi. Seperti daging sapi, aneka ikan, telur, protein nabati, dan sayur-mayur. ”Hasil belanja kita salurkan sesuai target. Kami sudah kantongi data balita tengkes by name by address, termasuk jenis faktor determinannya di masing-masing kecamatan,” kata dia.

Usai berbelanja kebutuhan pangan, Ipuk mengunjungi seorang balita tengkes di Desa Ketapang. Selain menyerahkan bantuan, Ipuk juga memastikan kondisi kesehatan balita tersebut. ”Saya minta puskesmas, dasawisma, dan kader posyandu terus memantau perkembangannya. Dampingi dan pantau terus kondisi mereka. Pastikan intervensi pangan bernutrisi yang kita berikan betul-betul dikonsumsi sehingga kondisinya segera membaik,” pintanya.

Ipuk menjelaskan, penanganan stunting di Banyuwangi dilakukan secara gotong royong melibatkan berbagai pihak. ”Stunting bukan hanya menjadi tugas puskesmas dan Dinas Kesehatan, melainkan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) dan berbagai elemen lainnya juga ikut terlibat karena stunting tidak hanya disebabkan masalah kesehatan, tapi bisa banyak faktor lainnya,” tegasnya.

Baca Juga :  Angka Stunting di Desa Sarongan Cukup Tinggi

Pemkab Banyuwangi tahun ini mengalokasikan Rp 7 miliar untuk penanganan tengkes. Termasuk untuk intervensi nutrisi bumil risti dan anak usia di bawah dua tahun (baduta) tengkes dari keluarga tidak mampu. ”Intervensi dilakukan berdasar pada data keluarga terindentifikasi stunting yang lengkap by name, by address, berikut determinan penyebab hingga jenis intervensi yang bisa dilakukan,” urai Ipuk.

Intervensi maupun monitoring yang dilakukan pemkab di-update secara realtime melalui aplikasi Banyuwangi Tanggap Stunting oleh kader dasawisma dan posyandu yang tergabung dalam Tim Pendamping Keluarga (TPK). Selain itu, Banyuwangi juga mengoptimalkan edukasi dan konseling pranikah bagi calon pasangan suami istri. (sgt/aif/c1)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/