23.7 C
Banyuwangi
Tuesday, March 28, 2023

Isu Penculikan Anak Gegerkan Desa Padang

SINGOJURUH, Jawa Pos Radar Genteng – Isu penculikan anak kembali beredar melalui pesan WhatsApp Group (WAG). Dalam pesan yang sempat tersebar di dunia maya pada Selasa (31/1) itu, disebutkan lokasi penculikan anak di Desa Padang, Kecamatan Singojuruh.

Dalam pesan singkat itu, dikabarkan seorang anak bernama Naura, akan diculik oleh seseorang saat pulang sekolah dan hendak masuk ke rumahnya. “Berita ini menyebar di WA, yang akan diculik katanya Naura,” cetus Kepala Desa (Kades) Padang, M In’am Latif.

Dalam beritanya itu, jelas In’am, Naura yang tercatat siswa SDN 1 Padang itu akan dimasukkan ke mobil. Tapi, kakeknya yang melihat penculikan itu langsung menggagalkan. “Pesan singkat itu dari WAG ibu-ibu wali murid TK Al-Mujahidin, lalu disebar,” terangnya.

Para anggota WAG itu, jelas dia, menyebarkan informasi tanpa ada konfirmasi kebenarannya. Mereka itu menyebarkan berita yang sebenarnya belum akurat. “Masih belum diketahui kepastiannya seperti apa, tapi informasinya keburu disebarkan ke WAG lainnya,” katanya.

Baca Juga :  Orang Gila Dicurigai Penculik Anak

Informasi penculikan anak yang sudah terlanjur menyebar itu, langsung disikapi oleh perangkat desa beserta Bhabinkamtibmas dan Babinsa. “Kami langsung menggali informasi ke warga yang cucunya akan diculik,” ujarnya.

Warga itu Jamroni, 70, yang tinggal di Dusun Krajan, Desa Padagang. Ia mengakui punya cucu bernama Naura yang masih berumur sembilan tahun. “Jamroni menyampaikan pada Selasa (31/1) siang ada mobil berhenti di dekat rumahnya,” jelasnya.

Secara kebetulan, jelas In’am, Naura pulang sekolah dan tiba di depan rumah. Khawatir mobil yang berhenti di dekat rumahnya itu akan menculik cucunya, Jamroni keluar dari rumah dan menarik Naura untuk lekas masuk. “Kata mbah Jamroni, di dalam mobil itu ada dua anak kecil,” ungkapnya.

Baca Juga :  Marak Isu Penculikan Anak, Polres Imbau Warga Tidak Panik

Dari cerita itu, lanjut In’am, kabar aka nada penculikan dengan korban Naura itu sebenarnya tidak benar. Orang yang ada di mobil dan akhirnya turun, itu tukang servis kulkas. “Orang di mobil itu turun untuk menanyakan alamat orang yang akan servis kulkas,” tuturnya.

Dua anak dalam mobil tukang servis kulkas itu, lanjut dia,  ternyata siswa SMK yang sedang menjalani masa magang. “Anak yang di mobil siswa SMK, bukan anak-anak,” jelasnya pada Jawa Pos Radar Genteng.

Dari kasus ini, In’am berharap masyarakat tidak mudah percaya dengan berita yang tidak benar. Tapi, warga juga tetap waspada terhadap kemungkinan adanya penculikan anak. “Kami tetap menghimbau warga desa untuk waspada,” pintanya.(gas/abi)

SINGOJURUH, Jawa Pos Radar Genteng – Isu penculikan anak kembali beredar melalui pesan WhatsApp Group (WAG). Dalam pesan yang sempat tersebar di dunia maya pada Selasa (31/1) itu, disebutkan lokasi penculikan anak di Desa Padang, Kecamatan Singojuruh.

Dalam pesan singkat itu, dikabarkan seorang anak bernama Naura, akan diculik oleh seseorang saat pulang sekolah dan hendak masuk ke rumahnya. “Berita ini menyebar di WA, yang akan diculik katanya Naura,” cetus Kepala Desa (Kades) Padang, M In’am Latif.

Dalam beritanya itu, jelas In’am, Naura yang tercatat siswa SDN 1 Padang itu akan dimasukkan ke mobil. Tapi, kakeknya yang melihat penculikan itu langsung menggagalkan. “Pesan singkat itu dari WAG ibu-ibu wali murid TK Al-Mujahidin, lalu disebar,” terangnya.

Para anggota WAG itu, jelas dia, menyebarkan informasi tanpa ada konfirmasi kebenarannya. Mereka itu menyebarkan berita yang sebenarnya belum akurat. “Masih belum diketahui kepastiannya seperti apa, tapi informasinya keburu disebarkan ke WAG lainnya,” katanya.

Baca Juga :  Orang Gila Dicurigai Penculik Anak

Informasi penculikan anak yang sudah terlanjur menyebar itu, langsung disikapi oleh perangkat desa beserta Bhabinkamtibmas dan Babinsa. “Kami langsung menggali informasi ke warga yang cucunya akan diculik,” ujarnya.

Warga itu Jamroni, 70, yang tinggal di Dusun Krajan, Desa Padagang. Ia mengakui punya cucu bernama Naura yang masih berumur sembilan tahun. “Jamroni menyampaikan pada Selasa (31/1) siang ada mobil berhenti di dekat rumahnya,” jelasnya.

Secara kebetulan, jelas In’am, Naura pulang sekolah dan tiba di depan rumah. Khawatir mobil yang berhenti di dekat rumahnya itu akan menculik cucunya, Jamroni keluar dari rumah dan menarik Naura untuk lekas masuk. “Kata mbah Jamroni, di dalam mobil itu ada dua anak kecil,” ungkapnya.

Baca Juga :  Banyuwangi Jadi Pilot Project Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak

Dari cerita itu, lanjut In’am, kabar aka nada penculikan dengan korban Naura itu sebenarnya tidak benar. Orang yang ada di mobil dan akhirnya turun, itu tukang servis kulkas. “Orang di mobil itu turun untuk menanyakan alamat orang yang akan servis kulkas,” tuturnya.

Dua anak dalam mobil tukang servis kulkas itu, lanjut dia,  ternyata siswa SMK yang sedang menjalani masa magang. “Anak yang di mobil siswa SMK, bukan anak-anak,” jelasnya pada Jawa Pos Radar Genteng.

Dari kasus ini, In’am berharap masyarakat tidak mudah percaya dengan berita yang tidak benar. Tapi, warga juga tetap waspada terhadap kemungkinan adanya penculikan anak. “Kami tetap menghimbau warga desa untuk waspada,” pintanya.(gas/abi)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/