BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Pemkab Banyuwangi benar-benar menjadikan pertanian sebagai salah satu sektor unggulan di kabupaten ujung timur Pulau Jawa. Untuk itu, berbagai upaya pengembangan sektor pertanian dilakukan. Salah satunya melalui ajang ”Jagoan Tani”.
Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Mujiono mengatakan, selain menjamin regenerasi petani, ajang Jagoan Tani juga bertujuan menyingkirkan ”stigma” bahwa usaha di bidang pertanian kurang menjanjikan. ”Selain itu, program ini juga bertujuan menumbuhkembangkan kreativitas dan inovasi di sektor pertanian,” ujarnya.
Mujiono menuturkan, di antara seribu lebih peserta yang mendaftar, sebanyak 52 persen merupakan laki-laki, sedangkan 48 peserta yang lain adalah perempuan. ”Ini juga menjadi bukti bahwa sektor pertanian ini kian diminati anak-anak muda tanpa memandang gender,” kata dia.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi Mohamad Khoiri menambahkan, program Jagoan Tani tidak berhenti pada seremoni pengumuman dan penganugerahan pemenang kemarin. Lebih dari itu, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait untuk memberikan dukungan dan pembinaan secara berkelanjutan. Contohnya Dinas Perikanan; Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan (Diskop UMP); Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Banyuwangi, hingga pelaku startup bidang pertanian. ”Dengan demikian, para juara diharapkan menjadi pelaku agripreneur yang andal dan mampu bersaing di kancah nasional bahkan internasional,” ujarnya.
Lebih dari itu, imbuh Khoiri, pihak perbankan di Banyuwangi juga bakal memberikan bantuan berupa pinjaman sangat lunak dengan bunga enam persen. ”Itu pun, tiga persen di antaranya akan dikembalikan lagi untuk pendampingan usaha,” pungkasnya. (sgt/afi/c1)