27.6 C
Banyuwangi
Tuesday, June 6, 2023

Antisipasi Gagal Panen, Petani Padi Panen Lebih Awal

ASEMBAGUS, Jawa Pos Radar Situbondo – Sejumlah petani memilih mulai memanen padi lebih awal, meskipun sebenarnya masih belum waktunya. Ini dilakukan akibat cuaca tidak menentu yang bisa memicu gagal panen.

Salah satu petani di Desa/Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo, Dedi Awan menerangkan, usia tanaman padi miliknya baru berumur 70 hari. Dia pun memutuskan untuk panen lebih awal lantaran khawatir tanamannya rusak akibat hujan yang tiba-tiba turun. ”Padi saya sebenarnya belum seratus persen bisa dipanen. Karena masih ada sebagian bulir padinya yang baru berbuah,” ujarnya, Kamis (23/3).

Dedi mengungkapkan, jika harus menunda sampai padi lainnya siap dipanen, justru berisiko gagal panen. ”Kalau tiba-tiba hujan deras, lahan saya digenangi air. Sehingga, mengakibatkan pertumbuhan padi lambat. Makanya ini ada yang sudah siap dipanen, ada juga yang masih belum,” jelasnya.

Baca Juga :  Harga Telur di Pasaran Masih Tinggi

Lebih lanjut, Dedi menjelaskan, tanaman padinya pun kini mulai diserang hama. Sehingga, mau tak mau memang perlu dipanen lebih awal. ”Kalau ini dibiarkan, bisa terus merambat ke tanaman lainnya,” tutur pria berkumis tipis itu.

Dedi mengaku, tidak bisa berharap lebih untuk bisa meraup untung. Sebab, hasil panen yang didapatkan otomatis terbatas. ”Setidaknya ada yang bisa dipanen, dan ada pemasukan. Hasilnya nanti juga tidak langsung dijual semua ke pedagang. Kalau butuh uang baru dijual. Selebihnya untuk dimakan sendiri,” bebernya.

Sementara itu, Busairi, petani asal Panarukan mengaku, pihaknya sudah beberapa kali memilih panen lebih awal. Sehingga, masih bisa ada yang dihasilkan. ”Kondisi petani saat ini sudah benar-benar terpuruk. Mau tanam padi sulit bisa dapat pupuk. Akibatnya tidak bisa mendapatkan hasil maksimal saat panen,” ucapnya.

Baca Juga :  Ditelantarkan, Ditalak, Kondisi Istri Langsung Kritis

Busairi menyebut, petani dituntut harus pintar dalam mengelola lahan. Karena kondisi petani saat ini berbeda dengan zaman dulu. ”Kalau dulu rata-rata panennya bersamaan. Seperti bulan Maret ini misalnya. Sebentar lagi panen raya. Tapi karena kondisi tanaman yang berbeda-beda, akhirnya petani panen lebih awal,” pungkasnya. (wan/pri/c1)

ASEMBAGUS, Jawa Pos Radar Situbondo – Sejumlah petani memilih mulai memanen padi lebih awal, meskipun sebenarnya masih belum waktunya. Ini dilakukan akibat cuaca tidak menentu yang bisa memicu gagal panen.

Salah satu petani di Desa/Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo, Dedi Awan menerangkan, usia tanaman padi miliknya baru berumur 70 hari. Dia pun memutuskan untuk panen lebih awal lantaran khawatir tanamannya rusak akibat hujan yang tiba-tiba turun. ”Padi saya sebenarnya belum seratus persen bisa dipanen. Karena masih ada sebagian bulir padinya yang baru berbuah,” ujarnya, Kamis (23/3).

Dedi mengungkapkan, jika harus menunda sampai padi lainnya siap dipanen, justru berisiko gagal panen. ”Kalau tiba-tiba hujan deras, lahan saya digenangi air. Sehingga, mengakibatkan pertumbuhan padi lambat. Makanya ini ada yang sudah siap dipanen, ada juga yang masih belum,” jelasnya.

Baca Juga :  Ditelantarkan, Ditalak, Kondisi Istri Langsung Kritis

Lebih lanjut, Dedi menjelaskan, tanaman padinya pun kini mulai diserang hama. Sehingga, mau tak mau memang perlu dipanen lebih awal. ”Kalau ini dibiarkan, bisa terus merambat ke tanaman lainnya,” tutur pria berkumis tipis itu.

Dedi mengaku, tidak bisa berharap lebih untuk bisa meraup untung. Sebab, hasil panen yang didapatkan otomatis terbatas. ”Setidaknya ada yang bisa dipanen, dan ada pemasukan. Hasilnya nanti juga tidak langsung dijual semua ke pedagang. Kalau butuh uang baru dijual. Selebihnya untuk dimakan sendiri,” bebernya.

Sementara itu, Busairi, petani asal Panarukan mengaku, pihaknya sudah beberapa kali memilih panen lebih awal. Sehingga, masih bisa ada yang dihasilkan. ”Kondisi petani saat ini sudah benar-benar terpuruk. Mau tanam padi sulit bisa dapat pupuk. Akibatnya tidak bisa mendapatkan hasil maksimal saat panen,” ucapnya.

Baca Juga :  Tanaman Padi Roboh Gegara Angin Kencang, Petani Situbondo Terancam Merugi

Busairi menyebut, petani dituntut harus pintar dalam mengelola lahan. Karena kondisi petani saat ini berbeda dengan zaman dulu. ”Kalau dulu rata-rata panennya bersamaan. Seperti bulan Maret ini misalnya. Sebentar lagi panen raya. Tapi karena kondisi tanaman yang berbeda-beda, akhirnya petani panen lebih awal,” pungkasnya. (wan/pri/c1)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/