PANARUKAN, Jawa Pos Radar Situbondo – Bus Setiawan bernopol AG 7078 UA terlibat tabrakan adu moncong dengan bus bernopol AB 7551 AS di Jalan Raya Dusun Barat Kebun, Desa Wringinanom, Kecamatan Panarukan, Senin malam (20/3) pukul 22.30. Akibat insiden tersebut, Bus Setiawan mengalami rusak berat.
Beruntung, sejumlah penumpang hanya mengalami luka ringan. Sedangkan satu orang dilarikan ke Rumah Sakit Elizabeth untuk mendapat perawatan.
Kecelakaan bermula saat Bus Setiawan yang dikemudikan BPU, 59, warga Desa Sawo Tratap, Kecamatan Gedangan, Sidoarjo, melaju dari arah timur ke barat. Sesampainya di lokasi kejadian, bus itu oleng ke arah kanan dan menabrak bus yang dikemudikan RSS, 39, warga Sukabumi, Kota Bandar Lampung.
Usai membentur bus dari arah berlawanan, Bus Setiawan langsung banting setir ke arah kiri dan menabrak mahoni berukuran besar hingga patah. Saking kencangnya, bus terus melaju hingga menerobos pagar tempat pemakaman umum (TPU) tepat di selatan jalan raya.
Akibatnya, Bus Setiawan mengalami rusak berat. Sehingga, sulit dievakuasi ke kantor Satlantas Polres Situbondo. Bus itu tetap berada di area lokasi kejadian hingga pukul 16.00 kemarin (21/3). Bus bermuatan penumpang dari Bali itu melintang di atas selokan dan tidak bisa mundur akibat dua roda bagian depan penyok.
Untuk melakukan proses evakuasi, sopir bus maupun warga yang ada di lokasi kejadian mengaku bingung mencari alat berat untuk mengangkat bus berukuran panjang dan besar itu. Sedangkan mobil derek milik Satlantas Polres Situbondo juga tidak mampu. ”Kita masih menunggu alat derek yang bisa mengevakuasi bus itu,” ungkap Kanitlaka Polres Situbondo Ipda Kadek Yasa.
Kadek menyebut, tidak ada penumpang yang mengalami luka berat maupun meninggal dunia. Sebagian penumpang hanya mengalami luka ringan dan satu orang penumpang bus bernopol AB 7551 AS mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Elizabeth Situbondo. ”Satu penumpang perempuan mengalami lecet di bagian kepala. Kondisinya sudah membaik dan luka yang dialami hanya luka ringan,” tegas Kadek.
Dikatakan, dugaan sementara sopir Bus Setiawan sedang mengantuk pada saat mengendarai bus. Sehingga oleng dan mengalami kecelakaan. ”Kami masih melakukan prose penyelidikan, dugaan sementara pengendara sopirnya ya ngantuk,” tutup Kadek. (hum/pri/c1)