30.8 C
Banyuwangi
Tuesday, March 21, 2023

Perampok Hajar Nenek, Bawa Kabur Kalung Sepuluh Gram

MANGARAN, Jawa Pos Radar Situbondo – Nasib nahas menimpa Sahriyati, warga Kampung Keperan, Desa Tanjung Pecinan, Kecamatan Mangaran, Situbondo. Nenek 72 tahun itu harus berbaring di atas ranjang tetangganya usai menjadi korban perampokan pukul 00.30 Jumat (20/1) dini hari.

Pantauan koran ini, kondisi Sahyati cukup memprihatinkan. Dia harus berbaring di kamar rumah tetangganya setelah menjalani perawatan di puskesmas setempat. Sebab, saat ini dia hanya tinggal dengan seorang anaknya. Namun, sang anak mengalami gangguan jiwa.

”Saya hanya tinggal dengan anak saya. Tapi, anak saya mengalami gangguan jiwa, maklum kalau tidak bisa merawat saya. Sekarang (kemarin) saja sudah hilang, paling lagi bermain di pantai,” kata Sahyati pada koran ini.

Dalam keadaan terbaring, Sahriyati menceritakan kejadian yang mengancam nyawanya. Malam itu, dia sulit untuk tidur hingga larut malam. Saat tertidur itulah dia dihajar oleh orang yang tidak terlihat wajahnya.

Baca Juga :  Tak Ikut Pengajian, Delapan PSK Diamankan Satpol PP

”Tidak tahu dipukul menggunakan apa. Yang jelas bukan pukulan tangan, saya dipukul menggunakan kayu. Saya dipukuli tiga kali, pas banyak darah dari mata kanan saya, saya langsung teriak minta tolong,” Kata Sahriyati sambil mengusap air matanya.

SEDERHANA: Inilah kondisi kediaman Sahriyati, korban perampokan di Kampung Keperan, Desa Tanjung Pecinan, Kecamatan Mangaran, Situbondo. (Humaidi/Radar Situbondo)

Dikatakan, saat dipukuli dia sudah berusaha memanggil anaknya namun tidak dihiraukan. Sehingga perampok itu  berhasil mengambil kalung dengan berat sepuluh gram. Setelah perampok lari, sang anak baru datang. Namun, dia hanya bisa duduk di dekat ibunya dengan wajah ketakutan. ”Anak saya kabur pas saya dipukuli, dan baru kembali setelah saya tidak bisa berdiri. Untung saya ditolong oleh warga,” ungkap Sahriyati.

Sahriyati berharap agar perampok tersebut bisa tertangkap dan mendapatkan hukuman setimpal sesuai hukum yang berlaku. Sebab, apa yang sudah diperbuat mengancam keselamatannya dan mencuri harta benda satu-satunya. ”Saya sudah tidak memiliki apa-apa lagi kecuali kalung, kenapa tega mencuri kalung milik saya. Kalau memang butuh kenapa tidak ambil saja, tidak usah memukuli saya begini,” ucapnya.

Baca Juga :  Terus Kebut Vaksin Anak Usia 6-12 Tahun

Kasat Reskrim Polres Situbondo AKP Dedi Ardhi Putra mengatakan pihaknya sudah melakukan olah TKP. Pihaknya juga sudah memasang garis polisi di depan rumah korban, sekaligus mengumpulkan sejumlah barang bukti. ”Barang bukti yang kami dapatkan kerudung korban, baju korban, dan kain topong wajah diduga milik pelaku. Doakan saja, semoga pelaku bisa terungkap, kasihan juga dengan korban,” pungkasnya. (hum/pri/c1)

MANGARAN, Jawa Pos Radar Situbondo – Nasib nahas menimpa Sahriyati, warga Kampung Keperan, Desa Tanjung Pecinan, Kecamatan Mangaran, Situbondo. Nenek 72 tahun itu harus berbaring di atas ranjang tetangganya usai menjadi korban perampokan pukul 00.30 Jumat (20/1) dini hari.

Pantauan koran ini, kondisi Sahyati cukup memprihatinkan. Dia harus berbaring di kamar rumah tetangganya setelah menjalani perawatan di puskesmas setempat. Sebab, saat ini dia hanya tinggal dengan seorang anaknya. Namun, sang anak mengalami gangguan jiwa.

”Saya hanya tinggal dengan anak saya. Tapi, anak saya mengalami gangguan jiwa, maklum kalau tidak bisa merawat saya. Sekarang (kemarin) saja sudah hilang, paling lagi bermain di pantai,” kata Sahyati pada koran ini.

Dalam keadaan terbaring, Sahriyati menceritakan kejadian yang mengancam nyawanya. Malam itu, dia sulit untuk tidur hingga larut malam. Saat tertidur itulah dia dihajar oleh orang yang tidak terlihat wajahnya.

Baca Juga :  Api Bakar Sampah Nyaris Hanguskan Rumah

”Tidak tahu dipukul menggunakan apa. Yang jelas bukan pukulan tangan, saya dipukul menggunakan kayu. Saya dipukuli tiga kali, pas banyak darah dari mata kanan saya, saya langsung teriak minta tolong,” Kata Sahriyati sambil mengusap air matanya.

SEDERHANA: Inilah kondisi kediaman Sahriyati, korban perampokan di Kampung Keperan, Desa Tanjung Pecinan, Kecamatan Mangaran, Situbondo. (Humaidi/Radar Situbondo)

Dikatakan, saat dipukuli dia sudah berusaha memanggil anaknya namun tidak dihiraukan. Sehingga perampok itu  berhasil mengambil kalung dengan berat sepuluh gram. Setelah perampok lari, sang anak baru datang. Namun, dia hanya bisa duduk di dekat ibunya dengan wajah ketakutan. ”Anak saya kabur pas saya dipukuli, dan baru kembali setelah saya tidak bisa berdiri. Untung saya ditolong oleh warga,” ungkap Sahriyati.

Sahriyati berharap agar perampok tersebut bisa tertangkap dan mendapatkan hukuman setimpal sesuai hukum yang berlaku. Sebab, apa yang sudah diperbuat mengancam keselamatannya dan mencuri harta benda satu-satunya. ”Saya sudah tidak memiliki apa-apa lagi kecuali kalung, kenapa tega mencuri kalung milik saya. Kalau memang butuh kenapa tidak ambil saja, tidak usah memukuli saya begini,” ucapnya.

Baca Juga :  Maksimalkan Suara Emak-Emak di Tapal Kuda

Kasat Reskrim Polres Situbondo AKP Dedi Ardhi Putra mengatakan pihaknya sudah melakukan olah TKP. Pihaknya juga sudah memasang garis polisi di depan rumah korban, sekaligus mengumpulkan sejumlah barang bukti. ”Barang bukti yang kami dapatkan kerudung korban, baju korban, dan kain topong wajah diduga milik pelaku. Doakan saja, semoga pelaku bisa terungkap, kasihan juga dengan korban,” pungkasnya. (hum/pri/c1)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/