ARJASA, Jawa Pos Radar Situbondo – Tebing di depan SMP 5 Satu Atap (Satap) Dusun Kacep, Desa Curahtatal, Kecamatan Arjasa, Situbondo, longsor, Minggu malam (12/2). Akibatnya, jalan desa sempat tertutup hingga setengah hari. Selain itu, halaman sekolah juga terancam ambrol.
Beruntung kejadian tersebut tidak sampai memakan korban luka maupun korban jiwa. Kebetulan pada saat kejadian, tidak ada satu orang pun yang melintas. Sebab, longsor terjadi sekitar pukul 22.00. “Kejadiannya tadi malam. Namanya pedesaan kalau sudah malam banyak yang tidur. Longsor baru diketahui setelah ada warga yang mau mencari rumput,” ungkap Pak Koko, Senin (13/2).
Kata dia, dampak longsor dari tebing setinggi enam meter itu membuat jalan desa dari Dusun Taman Dadar ke Desa Curahtatal tertutup total sejak pagi hingga pukul 11.40. “Warga yang mau turun (pergi ke pasar) harus kerja bakti dulu. Saya sendiri yang mau turun ke kota juga tidak bisa lewat dan menunggu kerja bakti hingga selesai. Untung warga kompak sehingga jalan cepat dilewati kembali,” jelas Koko.
Dikatakan Koko, dalam beberapa hari ini, hujan deras memang sering mengguyur Desa Curahatatal. khususnya di Dusun Kacep dan Dusun Taman Dadar. Akibatnya lampu juga sering mati. “Kalau sudah hujan sering mati lampu. Saya hampir tiap malam melihat petugas PLN datang malam-malam untuk memperbaiki kabel listrik,” tegas Koko.
Selain itu, Nur Jannah salah satu guru di SMP 5 Satap menyebutkan, kondisi halaman sekolah cukup mengkhawatirkan. Keramik beton yang ada di depan sekolahnya sudah retak sepanjang 10 meter. Kemungkinan jika kembali hujan dan ada longsor pagar sekolah juga terancam ambrol. “Murid-murid terpaksa harus berkumpul ke kelas belakang semua. Untuk tiga kelas yang berada di pinggir tebing tidak ditempati terlebih dahulu. Kami khawatir ada longsor susulan,” tutup Jannah. (hum/pri)