BANYUPUTIH, Jawa Pos Radar Situbondo – Keributan antara Muhdar, 40, warga Kampung Leduk, Desa Sumberejo, Kecamatan Banyuputih, Situbondo, yang menuduh Suham, 66, warga setempat sebagai tukang santet berujung damai. Ini setelah Muhdar meminta maaf kepada Suham di rumah Syarif Hidayatullah, Ketua RT, Sabtu lalu (11/3).
Pertikaian bermula saat Muhdar mencari rumput bertemu dengan Asmito. Lalu Asmito tanya kepada Muhdar tentang rumput yang mau dibawa pulang kok sedikit. Sehingga Muhdar mengatakan jika satu ekor sapi miliknya sudah mati, karena disantet oleh Suham.
Mendengar tuduhan dari Muhdar yang disampaikan oleh Asmito, Suham langsung marah-marah dan tidak menerima. Dia langsung mendangi Ketua RT setempat lalu meminta Muhdar mempertanggungjawabkan perkataannya. Sehingga Muhdar datang dan bertemu di rumah Syarif Hidayatullah.
“Saat pertemuan itu, Muhdar dan Suham sempat bertengkar di rumah ketua RT. Untung dapat dilerai oleh warga setempat dan tidak sampai saling memukul,” tegas Bhabinkmtibmas Desa Sumberejo Bripka Danial Mulya.
Karena keduanya masih tidak ada yang mau mengalah, Muhdar dan Suham tetap adu mulut. Sehingga, Ketua RT menghubungi Babinkamtibmas setempat untuk menjadi penengah. Mendengar adanya laporan tersebut, pihaknya bersama Babinsa dan perangkat Desa Sumberejo melakukan mediasi kembali terkait adanya isu dukun santet tersebut.
“Akhirnya Muhdar bisa sadar dan mengakui jika perkataannya salah. Hingga meminta maaf kepada Suham. Dan Suham juga menerima permohonan maaf dari Muhdar hingga keduanya berpelukan,” cetus Danial.
Dalam pertemuan itu, Muhdar juga diminta menandatangani surat pernyataan untuk tidak melakukan perbuatan serupa tanpa dilandasi dengan bukti yang kuat. “Muhdar sudah menyadari perbuatannya memang salah. Dia juga berjanji akan lebih hati-hati dalam berbicara,” tutup Bhabinkmtibmas Desa Sumberejo Bripka Danial Mulya. (hum/pri)
