30.8 C
Banyuwangi
Tuesday, March 21, 2023

Tekuni Bisnis Rengginang dan Kerupuk, Omzet Sebulan Tembus Rp 68 Juta

PANARUKAN, Jawa Pos Radar Situbondo – Ainur, warga Desa Gelung, Kecamatan Panarukan, Situbondo, sukses memproduksi rengginang ikan sejak tahun 2016. Omzet  penjualan makanan kering tersebut bisa mencapai Rp 68 juta per bulan. Ainur bahkan mampu membuka lapangan pekerjaan bagi tetangga sekitar.

Pria 30 tahun itu mengaku sudah memiliki pelanggan tetap. Bukan hanya di wilayah Situbondo, tetapi di luar kota maupun di luar Jawa. ”Macam-macam pelanggan kita. Ada yang di Situbondo, Surabaya, Jakarta, dan Malang. Ada juga yang di luar Jawa, seperti Sulawesi, Kalimantan, dan Malaysia,” ucapnya.

Ainur mengatakan, setiap hari dia harus mampu memproduksi rengginang dalam jumlah yang besar untuk memenuhi permintaan pelanggan. ”Paling tidak perlu 100 kilogram per hari untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Kalau sampai tidak mencukupi, pelanggan bisa kecewa dengan kami,” jelasnya.

Baca Juga :  Dua Pekan, Vaksinasi Anak Usia 6-11 Mencapai 46 Persen

Untuk memenuhi permintaan pelanggan, dirinya tidak mungkin memproduksi sendiri. Maka, dia pun mengajak tetangganya untuk membantu usahanya tersebut. ”Sekarang karyawan kami jumlahnya belasan. Meskipun cukup banyak, kadang masih kewalahan memproduksi dengan jumlah yang banyak. Agar proses produksi berjalan cepat, kami menggunakan mesin,” jelasnya.

Harga jual rengginang bervariasi. Untuk kualitas rengginang super dibanderol Rp 15 ribu per 500 gram. Sedangkan untuk kualitas sedang dengan berat yang sama, dia jual seharga Rp 12 ribu. ”Kita menyesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. Kalau mereka maunya yang super, iya kita sediakan. Kalau maunya yang biasa saja, kita juga ada,” katanya.

Selain memproduksi rengginang, Ainur juga memproduksi olahan kerupuk ikan. Prospek keuntungannya cukup besar. ”Alhamdulillah, banyak yang minat. Bahkan, dalam sehari mampu memproduksi 60 hingga 150 kilogram,” jelasnya.

Baca Juga :  Pamitan Cari Akasia, Nenek 70 Tahun Hilang di Hutan Baluran

Ainur menambahkan, menjelang bulan Ramadan permintaan rengginang dan kerupuk melonjak. ”Mulai sekarang sudah ada yang memesan. Selama puasa sampai  Lebaran, biasanya banyak yang order,” pungkasnya. (wan/aif/c1)

PANARUKAN, Jawa Pos Radar Situbondo – Ainur, warga Desa Gelung, Kecamatan Panarukan, Situbondo, sukses memproduksi rengginang ikan sejak tahun 2016. Omzet  penjualan makanan kering tersebut bisa mencapai Rp 68 juta per bulan. Ainur bahkan mampu membuka lapangan pekerjaan bagi tetangga sekitar.

Pria 30 tahun itu mengaku sudah memiliki pelanggan tetap. Bukan hanya di wilayah Situbondo, tetapi di luar kota maupun di luar Jawa. ”Macam-macam pelanggan kita. Ada yang di Situbondo, Surabaya, Jakarta, dan Malang. Ada juga yang di luar Jawa, seperti Sulawesi, Kalimantan, dan Malaysia,” ucapnya.

Ainur mengatakan, setiap hari dia harus mampu memproduksi rengginang dalam jumlah yang besar untuk memenuhi permintaan pelanggan. ”Paling tidak perlu 100 kilogram per hari untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Kalau sampai tidak mencukupi, pelanggan bisa kecewa dengan kami,” jelasnya.

Baca Juga :  Tiap Hari Pantau Keluar Masuk Truk ke Lokasi Tambang

Untuk memenuhi permintaan pelanggan, dirinya tidak mungkin memproduksi sendiri. Maka, dia pun mengajak tetangganya untuk membantu usahanya tersebut. ”Sekarang karyawan kami jumlahnya belasan. Meskipun cukup banyak, kadang masih kewalahan memproduksi dengan jumlah yang banyak. Agar proses produksi berjalan cepat, kami menggunakan mesin,” jelasnya.

Harga jual rengginang bervariasi. Untuk kualitas rengginang super dibanderol Rp 15 ribu per 500 gram. Sedangkan untuk kualitas sedang dengan berat yang sama, dia jual seharga Rp 12 ribu. ”Kita menyesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. Kalau mereka maunya yang super, iya kita sediakan. Kalau maunya yang biasa saja, kita juga ada,” katanya.

Selain memproduksi rengginang, Ainur juga memproduksi olahan kerupuk ikan. Prospek keuntungannya cukup besar. ”Alhamdulillah, banyak yang minat. Bahkan, dalam sehari mampu memproduksi 60 hingga 150 kilogram,” jelasnya.

Baca Juga :  Jalan Sudah Mulus, Speed Maksimal Masuk Baluran 20 Km/Jam

Ainur menambahkan, menjelang bulan Ramadan permintaan rengginang dan kerupuk melonjak. ”Mulai sekarang sudah ada yang memesan. Selama puasa sampai  Lebaran, biasanya banyak yang order,” pungkasnya. (wan/aif/c1)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/