JATIBANTENG, Jawa Pos Radar Situbondo – Keberadaan Jembatan Limpas, penghubung antara Desa Wringinanom dan Patemon, Kecamatan Jatibanteng, Situbondo, dikeluhkan warga setempat. Alasannya, jembatan itu sulit dilewati. Sebab, gorong-gorong jembatan tersumbat material banjir yang terjadi beberapa waktu lalu.
Adi, warga setempat menyebutkan, sesudah terdampak banjir cukup besar, jembatan kini sulit dilalui warga. Sebab, jembatan tidak berfungsi maksimal akibat tersumbat bebatuan dan kayu-kayu besar.
”Sebelum ada banjir, jembatan ini masih normal. Meskipun ada hujan sekalipun, biasanya tinggal menunggu satu hari untuk dilewati kembali. Karena saat ini gorong-gorong tersumbat, jadinya jembatan sulit dilalui,” kata Adi, Selasa (7/3).
Padahal, jembatan itu merupakan akses satu-satunya. Akhirnya, warga memaksakan diri untuk melintas di atas jembatan meski kondisinya sulit bahkan membahayakan. ”Kalau airnya besar, sepeda harus digotong. Saat ini tidak usah digotong, yang takut untuk melintas harus mendorong sepeda motornya,” ujarnya.
Camat Jatibanteng Fadnur Rahman menjelaskan, Jembatan Limpas merupakan akses yang dibutuhkan oleh 900 warga yang tinggal di Dusun Krajan, Desa Patemon. Sehari-harinya mereka melakukan aktivitas dengan melewati jembatan sarana tersebut. ”Kalau hujan deras warga di sana tidak berani melintas,” ujar dia.
Jembatan itu nyaris tertimbun material banjir. Ada batu dan kayu. Bahkan, sebagian jembatan jebol sehingga akses utama penghubung antardesa tersebut tidak berfungsi normal. ”Kami sudah koordinasi dengan pihak desa untuk melakukan pengerukan atau normalisasi di Jembatan Limpas tersebut dalam pekan ini. Bahkan, kami sudah melakukan koordinasi dengan bagian Dinas PUPP,” terangnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Permukiman (PUPP) Kabupaten Situbondo Gatot Siswoyo menjelaskan bahwa Jembatan Limpas antardesa saat ini tidak berfungsi normal. Namun, pihaknya sudah merespons permohonan dari warga untuk dilakukan normalisasi. ”Kami sudah dua kali ke lokasi usai banjir, dan dalam satu minggu ini akan dilakukan normalisasi hingga selesai,” kata Gatot, singkat. (hum/pri/c1)