SITUBONDO, Jawa Pos Radar Situbondo – Maraknya isu penculikan anak yang tersebar di media sosial (medsos) membuat warga Situbondo resah. Kapolres AKBP Dwi Sumrahadi Rahcmanto menegaskan bahwa isu tersebut tidak pernah ada alias hoaks.
Kapolres Dwi menegaskan, hingga akhir Januari pihaknya belum pernah menerima laporan dari masyarakat terkait kasus penculikan anak. ”Lagian dari dulu, khususnya di Kabupaten Situbondo tidak ada yang namanya penculikan anak. Meskipun ada, bukan penculikan anak sebagaimana yang viral di medsos. Pesan dan video yang sekarang beredar di medsos itu tidak ada yang bisa dipertanggungjawabkan,” tegasnya.
Dikatakan, pesan berantai itu hanyalah kiriman dari satu grup dengan grup yang lain. Dari pesan-pesan itulah, warga kemudian menjadi penuh kecurigaan. Begitu melihat ada orang gila, langsung dicurigai sebagai pelaku penculikan anak.
”Ada orang baru dikenal dan berjalan kaki, juga disangka penculik anak. Saya imbau warga tidak usah panik lagi. Semisal ada kiriman pesan, usahakan langsung dihapus jangan bantu untuk menyebarkan lagi,” ucapnya.
Dwi menyebut, semua anggota polsek sudah melakukan imbauan kepada masyarakat pada acara Jumat Curhat. Selain itu, ada juga anggota yang turun ke PAUD dan SD untuk mengimbau wali murid. ”Saya juga sudah imbau warga melalui Jumat Curhat. Anggota polsek juga sudah melakukan imbauan ke sejumlah sekolah-sekolah menyasar wali murid,” tandasnya.
Kapolsek Asembagus Iptu Gede Sukarmadiyasa menambahkan, pihaknya sudah memberikan bekal kepada wali murid di setiap SD dan PAUD. Sekaligus juga memberikan pemahaman kepada murid-murid PAUD dan SD. ”Isu itu memang hoaks, tapi kami juga mengajak semua wali murid selalu waspada dan menjaga anak-anaknya. Semisal ada yang mencurigakan silakan hubungi polsek, pasti akan direspons cepat,” tutupnya. (hum/pri/c1)