BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Puluhan siswa SDN 1 Lateng bersama wali murid dan relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Banyuwangi kemarin (29/11) bekerja bakti membersihkan material tanah dan lumpur yang masuk ke ruang kelas. Sehari sebelumnya, kawasan Lateng dan sekitar diterjang banjir akibat hujan deras selama tujuh jam. Air menggenangi halaman sekolah hingga masuk ke ruang kelas.
Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, pagar sekolah yang sebelumnya jebol, sudah mulai diperbaiki. Sisa-sisa banjir masih terlihat. Beberapa paving terkelupas. Wali murid bersama relawan kerja bakti membersihkan lumpur yang masuk ke ruangan kelas.
”Hampir semua kelas terdampak, kecuali ruang TU, ruang guru, dan ruang kepala sekolah. Air juga masuk ke musala. Anak-anak tetap sekolah, tapi membantu bersih-bersih,” ujar Kepala SDN 1 Lateng Lina Kamalin.
Lina menambahkan, genangan air yang meluber ke ruang kelas belum pernah terjadi sebelumnya. Biasanya, ketika pagar ditutup, tidak akan ada air yang masuk ke halaman. Namun, banjir yang terjadi pada Senin (28/11) kemarin tampaknya cukup besar. Sekitar pukul 15.00, suara keras muncul dari arah gerbang.
Rupanya, gerbang sekolah bermodel rolling door tersebut sudah terbuka bersamaan dengan air yang meluap. ”Setelah gerbang jebol, air langsung masuk ke halaman. Untung saat itu masih ada beberapa guru di sekolah. Jadi, sempat menyelamatkan beberapa barang dan dokumen,” terangnya.
Ketinggian air yang menggenangi halaman sekolah mencapai 70 sentimeter. Selain ruang kelas, air juga meluap ke musala. Dua sound system rusak akibat kemasukan air. ”Di belakang ada sumur resapan, tapi sudah penuh dengan material tanah. Sampah-sampah dari pasar juga masuk ke halaman sekolah,” kata Lina.

Setelah empat jam kerja bakti, beberapa ruangan kelas terlihat bersih kembali. Tinggal material tanah yang tampak masih menumpuk di halaman sekolah. Paving yang mengelupas juga perlu dibenahi. ”PMI ikut membantu dengan mengerahkan dua mobil tangki. Kami coba minta bantuan Damkar untuk membersihkan material tanah. Sementara di depan gerbang dipasang karung pasir untuk menahan air,” imbuhnya.
Koordinator Wilayah Kerja Dinas Pendidikan Janoto menambahkan, ada tiga SDN yang terdampak banjir di wilayah Kota Banyuwangi. Tiga sekolah tersebut meliputi SDN 1 Lateng, SDN 2 Karangrejo, dan SDN 2 Kertosari. Yang terparah adalah SDN 1 Lateng. ”Anak-anak ada yang diliburkan, ada pula yang tetap masuk. Selama ini yang kerap jadi langganan banjir adalah SD 2 Karangrejo dan SD 2 Kertosari. Lokasinya memang berada di dataran rendah dari jalan,” kata Janoto. (fre/aif/c1)