28.5 C
Banyuwangi
Friday, June 2, 2023

Kerahkan Tiga Alat Berat, Keruk Sedimentasi di Hilir Kalilo

BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi –  Tebalnya sedimentasi di hilir Kalilo mendapat perhatian serius Dinas PU Pengairan Banyuwangi. Setelah mengeruk endapan lumpur dan pasir di dekat jembatan Continental, Jalan Pierre Tendean, kemarin (27/3) tiga alat berat digeser ke dekat muara Kalilo, Lingkungan Kampung Ujung, Kelurahan Kepatihan.

Tiga unit alat berat tersebut langsung mengeruk sedimentasi di kawasan tersebut. Dari pengamatan Jawa Pos Radar Banyuwangi, tingkat sedimentasi di tingkat hilir memang lebih tebal dibanding di kawasan lainnya. Endapan tanah menutup aliran sungai hingga ditumbuhi rumput liar.

Banjir yang menggenangi kawasan Lebak dan Kempon dua bulan lalu, bisa juga diakibatkan tingginya sedimentasi di hilir Kalilo. ”Kami menurunkan tiga alat berat untuk pengerukan sedimentasi. Pengerukan di Kampung Ujung kita anggarkan dari Belanja Tidak Terduga (BTT) karena dalam kondisi yang mendesak,” ujar Kepala Dinas PU Pengairan Guntur Priambodo.

Untuk mengantisipasi terjadinya banjir, kedalaman pengerukan minimal satu meter. Kedalaman tersebut dianggap cukup untuk mengurangi terjadinya fenomena banjir di kota Banyuwangi. Waktu yang dibutuhkan untuk proses pengerukan dari hulu hingga hilir ditargetkan tuntas dalam setahun. Sedangkan pengerukan di Kampung Ujung ditarget selesai awal April. ”Yang sangat mendesak Kampung Ujung dan Kepatihan, kami targetkan  hingga awal April selesai,” imbuh Guntur.

Baca Juga :  Antisipasi Banjir, Pemkab Berencana Bangun Jogging Track di Tepi Sungai Kalilo

Tak hanya pengerukan, pihaknya telah memasang bronjong di beberapa titik seperti di Kelurahan Singonegaran, Jembatan Pengantigan, Kalilo, dan titik lainnya. ”Secara bertahap ketinggian tangkis juga akan kita naikkan satu meter,” pungkas Guntur.

Sementara itu, kemarin (27/3) Komisi IV DPRD Banyuwangi menggelar rapat internal terkait Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Bupati Akhir Tahun Anggaran 2022. Salah satu topik yang menjadi atensi Komisi IV adalah penanganan banjir.

Seperti yang diketahui, banjir menjadi momok bagi masyarakat yang bermukim di kota Banyuwangi. Setiap hujan lebat, jalanan di wilayah perkotaan tergenang air. Sejumlah permukiman warga juga tak luput dari luapan banjir.

Anggota Komisi IV DPRD Banyuwangi Khusnan Abadi mengungkapkan, fokus Dinas Pengairan adalah penanganan banjir mengingat awal tahun 2023 fenomena banjir kerap terjadi di wilayah kota Banyuwangi. ”Justru tahun ini banjir meningkat,” kata Khusnan.

Baca Juga :  Kunjungi Banyuwangi Agro Expo, Menteri Desa-PDTT Langsung Kesengsem

Beberapa sarana seperti gorong-gorong yang telah dibangun sejak beberapa tahun lalu juga perlu diperbaiki. Gorong-gorong ini memiliki bentuk lubang yang lebih kecil sehingga perlu penyesuaian dengan kondisi sekarang. ”Kami minta Dinas Pengairan lebih ketat melakukan pengawasan selama kegiatan perbaikan,” pinta Khusnan.

Pihaknya meminta agar di tahun 2024 terdapat anggaran khusus untuk penanganan banjir, terutama yang berada di wilayah kota. ”Kita minta anggaran 2024 ada prioritas yang dikhususkan untuk penanganan banjir, terutama di wilayah kota,” ujar politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut. (rei/aif/c1)

 

BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi –  Tebalnya sedimentasi di hilir Kalilo mendapat perhatian serius Dinas PU Pengairan Banyuwangi. Setelah mengeruk endapan lumpur dan pasir di dekat jembatan Continental, Jalan Pierre Tendean, kemarin (27/3) tiga alat berat digeser ke dekat muara Kalilo, Lingkungan Kampung Ujung, Kelurahan Kepatihan.

Tiga unit alat berat tersebut langsung mengeruk sedimentasi di kawasan tersebut. Dari pengamatan Jawa Pos Radar Banyuwangi, tingkat sedimentasi di tingkat hilir memang lebih tebal dibanding di kawasan lainnya. Endapan tanah menutup aliran sungai hingga ditumbuhi rumput liar.

Banjir yang menggenangi kawasan Lebak dan Kempon dua bulan lalu, bisa juga diakibatkan tingginya sedimentasi di hilir Kalilo. ”Kami menurunkan tiga alat berat untuk pengerukan sedimentasi. Pengerukan di Kampung Ujung kita anggarkan dari Belanja Tidak Terduga (BTT) karena dalam kondisi yang mendesak,” ujar Kepala Dinas PU Pengairan Guntur Priambodo.

Untuk mengantisipasi terjadinya banjir, kedalaman pengerukan minimal satu meter. Kedalaman tersebut dianggap cukup untuk mengurangi terjadinya fenomena banjir di kota Banyuwangi. Waktu yang dibutuhkan untuk proses pengerukan dari hulu hingga hilir ditargetkan tuntas dalam setahun. Sedangkan pengerukan di Kampung Ujung ditarget selesai awal April. ”Yang sangat mendesak Kampung Ujung dan Kepatihan, kami targetkan  hingga awal April selesai,” imbuh Guntur.

Baca Juga :  Deretan MCK Bertirai Terpal Berdiri di Pinggir Sungai

Tak hanya pengerukan, pihaknya telah memasang bronjong di beberapa titik seperti di Kelurahan Singonegaran, Jembatan Pengantigan, Kalilo, dan titik lainnya. ”Secara bertahap ketinggian tangkis juga akan kita naikkan satu meter,” pungkas Guntur.

Sementara itu, kemarin (27/3) Komisi IV DPRD Banyuwangi menggelar rapat internal terkait Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Bupati Akhir Tahun Anggaran 2022. Salah satu topik yang menjadi atensi Komisi IV adalah penanganan banjir.

Seperti yang diketahui, banjir menjadi momok bagi masyarakat yang bermukim di kota Banyuwangi. Setiap hujan lebat, jalanan di wilayah perkotaan tergenang air. Sejumlah permukiman warga juga tak luput dari luapan banjir.

Anggota Komisi IV DPRD Banyuwangi Khusnan Abadi mengungkapkan, fokus Dinas Pengairan adalah penanganan banjir mengingat awal tahun 2023 fenomena banjir kerap terjadi di wilayah kota Banyuwangi. ”Justru tahun ini banjir meningkat,” kata Khusnan.

Baca Juga :  850 Jamaah Gowes Bareng

Beberapa sarana seperti gorong-gorong yang telah dibangun sejak beberapa tahun lalu juga perlu diperbaiki. Gorong-gorong ini memiliki bentuk lubang yang lebih kecil sehingga perlu penyesuaian dengan kondisi sekarang. ”Kami minta Dinas Pengairan lebih ketat melakukan pengawasan selama kegiatan perbaikan,” pinta Khusnan.

Pihaknya meminta agar di tahun 2024 terdapat anggaran khusus untuk penanganan banjir, terutama yang berada di wilayah kota. ”Kita minta anggaran 2024 ada prioritas yang dikhususkan untuk penanganan banjir, terutama di wilayah kota,” ujar politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut. (rei/aif/c1)

 

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/