29.2 C
Banyuwangi
Friday, June 9, 2023

Truk Besar Masuk Kota Jadi Biang Macet

GENTENG, Jawa Pos Radar Genteng – Kesadaran pengguna jalan di wilayah Kecamatan Genteng tampaknya masih sangat rendah. Tak jarang kemacetan terjadi akibat sopir truk besar masih nekat menerobos larangan masuk ke pusat Kota Genteng, dengan melintasi Jl. Gajah Mada, Kamis (22/12).

Padahal, arus kendaraan roda empat dari arah timur menuju pusat Kota Genteng sudah dialihkan ke kanan melewati Jalan KH. Hasyim Asyari dari simpang tiga traffic light Desa Genteng Wetan. “Plang berupa pengalihan arus sudah dipasang di pintu masuk kota,” kata Kanitlantas Polsek Genteng, Iptu Nanang Wardhana kepada Jawa Pos Radar Genteng.

Ia menjelaskan, meski plang sudah terpasang, sopir truk besar masih kerap masuk ke pusat kota hingga menimbulkan kemacetan panjang. Apalagi, anggota yang berjaga di jalan tersebut kerap tidak cukup. “Kebanyakan sopir berdalih akan mengantarkan barang ke Pasar Genteng 1,” jelasnya.

Baca Juga :  Festival Mentari Selamatkan Ekosistem Alam dari Hulu hingga Hilir

Meski begitu, masih kata Nanang, truk besar yang masuk ke pusat Kota Genteng jumlahnya tidak semasif saat pengalihan arus lalin belum diterapkan. “Dulu roda empat bebas keluar masuk jalur tersebut. Setiap pasar mulai beroperasi (siang hingga sore) kemacetan panjang kerap terjadi,” tuturnya.

Namun, bicara soal kemacetan di pusat Kota Genteng, nyatanya tidak hanya bertitik di Jalan Gajah Mada saja. Sedikit ke timur, di Jalan Hasanudin juga sering macet karena ada jalan simpang empat, tepatnya depan pasar loak di Dusun Cangaan, Desa Genteng Wetan. “Jalan macet bisa satu kilometer,” cetus salah satu pedagang loak, Masykur, 50.

Menurut Masykur, bila sedang ramai kendaraan yang macet di Jalan Hasanudin bisa sampai di depan Koramil Genteng. Kemacetan itu, karena kondisi jalan yang sempit. “Jalan ini tidak bisa diperlebar karena ada pedagang loak. Kalau sudah direlokasi, jalan bisa diperlebar,” katanya. (sas/als)

Baca Juga :  Jika Terpilih, Jadi Petani Pertama yang Menjabat Wabup

GENTENG, Jawa Pos Radar Genteng – Kesadaran pengguna jalan di wilayah Kecamatan Genteng tampaknya masih sangat rendah. Tak jarang kemacetan terjadi akibat sopir truk besar masih nekat menerobos larangan masuk ke pusat Kota Genteng, dengan melintasi Jl. Gajah Mada, Kamis (22/12).

Padahal, arus kendaraan roda empat dari arah timur menuju pusat Kota Genteng sudah dialihkan ke kanan melewati Jalan KH. Hasyim Asyari dari simpang tiga traffic light Desa Genteng Wetan. “Plang berupa pengalihan arus sudah dipasang di pintu masuk kota,” kata Kanitlantas Polsek Genteng, Iptu Nanang Wardhana kepada Jawa Pos Radar Genteng.

Ia menjelaskan, meski plang sudah terpasang, sopir truk besar masih kerap masuk ke pusat kota hingga menimbulkan kemacetan panjang. Apalagi, anggota yang berjaga di jalan tersebut kerap tidak cukup. “Kebanyakan sopir berdalih akan mengantarkan barang ke Pasar Genteng 1,” jelasnya.

Baca Juga :  Jalan Diponegoro Genteng Rutin Tergenang Air meski Tidak Parah

Meski begitu, masih kata Nanang, truk besar yang masuk ke pusat Kota Genteng jumlahnya tidak semasif saat pengalihan arus lalin belum diterapkan. “Dulu roda empat bebas keluar masuk jalur tersebut. Setiap pasar mulai beroperasi (siang hingga sore) kemacetan panjang kerap terjadi,” tuturnya.

Namun, bicara soal kemacetan di pusat Kota Genteng, nyatanya tidak hanya bertitik di Jalan Gajah Mada saja. Sedikit ke timur, di Jalan Hasanudin juga sering macet karena ada jalan simpang empat, tepatnya depan pasar loak di Dusun Cangaan, Desa Genteng Wetan. “Jalan macet bisa satu kilometer,” cetus salah satu pedagang loak, Masykur, 50.

Menurut Masykur, bila sedang ramai kendaraan yang macet di Jalan Hasanudin bisa sampai di depan Koramil Genteng. Kemacetan itu, karena kondisi jalan yang sempit. “Jalan ini tidak bisa diperlebar karena ada pedagang loak. Kalau sudah direlokasi, jalan bisa diperlebar,” katanya. (sas/als)

Baca Juga :  Siswa SD Gondol Uang Rp 5 Juta

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/