23.6 C
Banyuwangi
Tuesday, March 28, 2023

Panjang 6 Kilometer, Bermuara di Pantai Boom

Kalilo memiliki peran yang cukup besar bagi  masyarakat Banyuwangi, terutama yang tinggal di kawasan perkotaan. Sungai yang menjadi muara pembuangan air hujan dari kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Seluas 63 kilometer persegi itu tak hanya mengalirkan air dari wilayah perkotaan saja. Puluhan ribu meter kubik air dari wilayah kaki Ijen yang melalui lima sungai akan bermuara di Lingkungan Kampung Ujung, Kelurahan Kepatihan tak jauh dari Marina Boom.

“Kalilo memiliki panjang sekitar 6 kilometer dari hilir hingga hulu. Kemudian terpecah dari dua aliran sungai di Kelurahan Singonegaran,” kata Kordinator Sumberdaya Air (Korsda) wilayah Banyuwangi, Puput Waskito Adi.

Sejatinya Dinas Pengairan sudah memetakan aliran Sungai Kalilo, termasuk memantau sedimentasi yang menumpuk hingga 3 meter lebih selama 10 tahun terakhir. Kondisi inilah yang ikut memperparah dampak banjir saat debit air naik akibat hujan deras di kawasan hulu. Ditambah lagi, selama ini jarang dilakukan pengerukan yang dilakukan di wilayah aliran sungai. Sulitnya medan kadang menyulitkan proses pengerukan. Kalau toh ada pengerukan hanya bisa dilakukan di kawasan muara. “Sejak tahun 2021, kondisi endapan semakin parah. Overtopping yang terjadi belakangan ini paling buruk sejak tahun 1970,’’ imbuh pria asal Malang itu.

Baca Juga :  Selama Nataru, Operasional Angkutan Barang Dibatasi

Kepala Dinas PU Pengairan Banyuwangi Guntur Priambodo berharap ekspedisi bisa menjadi gambaran sekaligus penemu masalah banjir yang terjadi di kota Banyuwangi dalam beberapa bulan terakhir. Ekspedisi dilakukan mulai dari hilir hingga hulu sungai Kalilo untuk memastikan penyebab banjir dan solusi tepat untuk mengatasinya. “Kita siapkan tim yang terjun langsung dalam ekspedisi ini,” tegas Guntur yang bakal ikut dalam ekspedisi susur sungai Kalilo. (fre/aif)

 

Kalilo memiliki peran yang cukup besar bagi  masyarakat Banyuwangi, terutama yang tinggal di kawasan perkotaan. Sungai yang menjadi muara pembuangan air hujan dari kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Seluas 63 kilometer persegi itu tak hanya mengalirkan air dari wilayah perkotaan saja. Puluhan ribu meter kubik air dari wilayah kaki Ijen yang melalui lima sungai akan bermuara di Lingkungan Kampung Ujung, Kelurahan Kepatihan tak jauh dari Marina Boom.

“Kalilo memiliki panjang sekitar 6 kilometer dari hilir hingga hulu. Kemudian terpecah dari dua aliran sungai di Kelurahan Singonegaran,” kata Kordinator Sumberdaya Air (Korsda) wilayah Banyuwangi, Puput Waskito Adi.

Sejatinya Dinas Pengairan sudah memetakan aliran Sungai Kalilo, termasuk memantau sedimentasi yang menumpuk hingga 3 meter lebih selama 10 tahun terakhir. Kondisi inilah yang ikut memperparah dampak banjir saat debit air naik akibat hujan deras di kawasan hulu. Ditambah lagi, selama ini jarang dilakukan pengerukan yang dilakukan di wilayah aliran sungai. Sulitnya medan kadang menyulitkan proses pengerukan. Kalau toh ada pengerukan hanya bisa dilakukan di kawasan muara. “Sejak tahun 2021, kondisi endapan semakin parah. Overtopping yang terjadi belakangan ini paling buruk sejak tahun 1970,’’ imbuh pria asal Malang itu.

Baca Juga :  Normalisasi Sungai Bisa Kurangi Overtopping

Kepala Dinas PU Pengairan Banyuwangi Guntur Priambodo berharap ekspedisi bisa menjadi gambaran sekaligus penemu masalah banjir yang terjadi di kota Banyuwangi dalam beberapa bulan terakhir. Ekspedisi dilakukan mulai dari hilir hingga hulu sungai Kalilo untuk memastikan penyebab banjir dan solusi tepat untuk mengatasinya. “Kita siapkan tim yang terjun langsung dalam ekspedisi ini,” tegas Guntur yang bakal ikut dalam ekspedisi susur sungai Kalilo. (fre/aif)

 

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/