28.6 C
Banyuwangi
Saturday, June 10, 2023

Sampel Makanan Dibawa ke Labfor Polda

Aparat Polresta Banyuwangi membawa sampel makanan ikan buntal ke laboratorium forensik (labfor). Hal itu untuk memastikan apakah ikan buntal tersebut yang menjadi penyebab kematian korban.

”Memang benar. Tiga orang meninggal seketika diduga keracunan setelah makan masakan kare ikan buntal,” tegas Kapolresta Kombespol Arman Asmara Syarifuddin.

       Ikan tersebut, kata Arman, merupakan hasil pancingan Mukhlis yang kemudian dimasak untuk lauk pauk selama dua hari. Mukhlis memancing pada tanggal 9 Maret lalu. ”Saat makan pertama mengeluh mulas dan sakit. Pada hari kedua, ikan tersebut dimakan lagi. Korban pun tambah sakit,” jelasnya.

       Untuk memastikan penyebab keracunan, pihaknya tengah melakukan penyelidikan. Selain meminta keterangan saksi, aparat juga memeriksa sampel makanan. ”Sudah kita amankan sampel sisa masakan ikan buntal. Selanjutnya sampel makanan  kita bawa ke Labfor Polda Jatim. Tujuannya untuk mengetahui apakah kematian ketiganya akibat ikan  atau ada penyebab lain yang menyertai,” kata Arman.

Baca Juga :  PT Bumisari Siapkan 89 Hektare untuk Ditanami Pakan Ternak

       Kapolsek Wongsorejo AKP Kusmin menambahkan, sampel makanan berupa kare ikan itu akan diuji lab untuk memastikan penyebab kematian tiga warga tersebut. Sebelum meninggal, ketiga korban sempat mengalami mual disertai muntah-muntah. ”Yang makan hanya mereka bertiga. Kebetulan mereka satu rumah, sepertinya dibuat sarapan, makan sekitar pukul 07.00,” jelas Kusmin.

       Setelah sarapan, Mukhlis sempat pergi ke rumah saudaranya, Edy Sudaryono di Desa Bajulmati. Di sana bapak tiga anak itu mengeluh pusing dan mual. Edy kemudian mengabari Nurul, anak kandung Mukhlis, untuk membawa ayahnya ke UGD Puskesmas Bajulmati.

       Namun setelah sempat mendapat pertolongan medis, pukul 12.00 Mukhlis dinyatakan meninggal dunia. Pada saat hampir bersamaan, Absah dan Dewi juga mengalami gejala yang sama. Mereka sempat dibawa ke Puskesmas Wongsorejo. Tetapi nahas, keduanya bernasib sama. Pukul 12.30 Absah meninggal dunia. Sedangkan Dewi meninggal dua jam setelahnya.

Baca Juga :  Partai Golkar Berduka, Airlangga Minta Kader Segera Beri Bantuan

       Pihak keluarga korban tak bersedia dilakukan otopsi. Ketiga jenazah langsung dimakamkan. Petugas pun terus mendampingi selama prosesi pemakaman hingga usai. ”Masih tersisa sedikit makanannya, sepertinya yang dimakan cukup banyak. Sisa ini yang akan kita periksakan ke labfor Polda,” imbuhnya.

       Danramil Wongsorejo Lettu Sutomo mengungkapkan, ikan buntal yang diperoleh Mukhlis dari hasil mancing di sekitar Pantai Bomo.  Mukhlis memancing sendirian sehingga tidak ada yang tahu pasti berapa banyak ikan buntal yang didapat. ”Kuat dugaan memang karena keracunan. Hanya tersisa tiga potong ikan yang dibawa ke polsek,” tandasnya.

 

Aparat Polresta Banyuwangi membawa sampel makanan ikan buntal ke laboratorium forensik (labfor). Hal itu untuk memastikan apakah ikan buntal tersebut yang menjadi penyebab kematian korban.

”Memang benar. Tiga orang meninggal seketika diduga keracunan setelah makan masakan kare ikan buntal,” tegas Kapolresta Kombespol Arman Asmara Syarifuddin.

       Ikan tersebut, kata Arman, merupakan hasil pancingan Mukhlis yang kemudian dimasak untuk lauk pauk selama dua hari. Mukhlis memancing pada tanggal 9 Maret lalu. ”Saat makan pertama mengeluh mulas dan sakit. Pada hari kedua, ikan tersebut dimakan lagi. Korban pun tambah sakit,” jelasnya.

       Untuk memastikan penyebab keracunan, pihaknya tengah melakukan penyelidikan. Selain meminta keterangan saksi, aparat juga memeriksa sampel makanan. ”Sudah kita amankan sampel sisa masakan ikan buntal. Selanjutnya sampel makanan  kita bawa ke Labfor Polda Jatim. Tujuannya untuk mengetahui apakah kematian ketiganya akibat ikan  atau ada penyebab lain yang menyertai,” kata Arman.

Baca Juga :  Jawab Tantangan di Era Pandemi Melalui Prestasi

       Kapolsek Wongsorejo AKP Kusmin menambahkan, sampel makanan berupa kare ikan itu akan diuji lab untuk memastikan penyebab kematian tiga warga tersebut. Sebelum meninggal, ketiga korban sempat mengalami mual disertai muntah-muntah. ”Yang makan hanya mereka bertiga. Kebetulan mereka satu rumah, sepertinya dibuat sarapan, makan sekitar pukul 07.00,” jelas Kusmin.

       Setelah sarapan, Mukhlis sempat pergi ke rumah saudaranya, Edy Sudaryono di Desa Bajulmati. Di sana bapak tiga anak itu mengeluh pusing dan mual. Edy kemudian mengabari Nurul, anak kandung Mukhlis, untuk membawa ayahnya ke UGD Puskesmas Bajulmati.

       Namun setelah sempat mendapat pertolongan medis, pukul 12.00 Mukhlis dinyatakan meninggal dunia. Pada saat hampir bersamaan, Absah dan Dewi juga mengalami gejala yang sama. Mereka sempat dibawa ke Puskesmas Wongsorejo. Tetapi nahas, keduanya bernasib sama. Pukul 12.30 Absah meninggal dunia. Sedangkan Dewi meninggal dua jam setelahnya.

Baca Juga :  Menteri Erick Sebut Doesoen Kakao Jadi Percontohan

       Pihak keluarga korban tak bersedia dilakukan otopsi. Ketiga jenazah langsung dimakamkan. Petugas pun terus mendampingi selama prosesi pemakaman hingga usai. ”Masih tersisa sedikit makanannya, sepertinya yang dimakan cukup banyak. Sisa ini yang akan kita periksakan ke labfor Polda,” imbuhnya.

       Danramil Wongsorejo Lettu Sutomo mengungkapkan, ikan buntal yang diperoleh Mukhlis dari hasil mancing di sekitar Pantai Bomo.  Mukhlis memancing sendirian sehingga tidak ada yang tahu pasti berapa banyak ikan buntal yang didapat. ”Kuat dugaan memang karena keracunan. Hanya tersisa tiga potong ikan yang dibawa ke polsek,” tandasnya.

 

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/