GLAGAH, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Angin kencang masih menjadi ancaman serius bagi warga Banyuwangi. Sudah tiga hari ini wilayah Bumi Blambangan diterpa angin kencang. Mengacu ramalan BMKG, potensi angin kencang masih terjadi dalam beberapa hari ke depan.
Kemarin (6/1) angin kencang melanda Desa Kampunganyar, Kecamatan Glagah. Rumah yang dihuni pasangan suami istri Suman, 50, dan Siti Aminah, 43, di Dusun Kopencungking porak-poranda tertimpa pohon kelapa.
Beruntung, saat kejadian berlangsung, Suman dan keempat putranya sedang melaksanakan salat Jumat. Sedangkan istrinya, Siti Aminah, sempat keluar rumah beberapa saat sebelum pohon kelapa menghancurkan separo bagian rumahnya.
Aminah menceritakan, robohnya pohon kelapa terjadi pukul 11.30 saat dirinya sedang menggoreng tempe di dapur. Seolah mendapat firasat, Aminah tiba-tiba merasa ingin keluar rumah untuk mencuci daun singkong. Baru berapa detik keluar dari dapur, pohon kelapa setinggi 12 meter roboh dan menimpa dapur. ”Ketika angin sudah agak reda, tiba-tiba pohonnya patah dan roboh mengenai dapur,” kata Aminah.
Ibu empat anak itu mengaku beruntung bisa selamat. Kalau tidak segera keluar dari dapur, kemungkinan besar dia bisa tertimpa pohon kelapa berukuran besar. Setelah kejadian tersebut, warga terutama para ibu-ibu langsung berdatangan.
Sementara itu, suami Aminah, Suman mengaku baru tahu rumahnya tertimpa pohon setelah diberi tahu salah satu tetangganya. Saat kejadian berlangsung, dia bersama empat anaknya masih berada di masjid untuk melaksanakan salat Jumat. ”Saya langsung lemas begitu dikabari tetangga. Begitu sampai rumah, istri tidak apa-apa, saya lega,” ujarnya.
Proses evakuasi pohon kelapa dilakukan setelah Tim Reaksi Cepat (TRC) datang. Warga tak berani melakukan tindakan lantaran pohon kelapa tersebut juga menimpa kabel listrik. ”Ada banyak pohon kelapa di samping rumah. Saya berharap pohon yang lain bisa dipotong, khawatir ikut patah kena angin kencang,” kata Suman. (fre/aif/c1)