23.7 C
Banyuwangi
Tuesday, March 28, 2023

Ipuk Ingatkan soal Anti-Perundungan

BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Pemkab Banyuwangi terus melakukan upaya untuk menghindari kasus perundungan di lingkungan sekolah. Penanganan sistematis dan peran semua pihak, termasuk insan pendidikan, lingkungan, hingga orang tua murid diperlukan untuk memastikan sekolah steril dari bullying.

Untuk menyinergikan berbagai komponen dalam upaya mencegah perundungan, pemkab berencana menggeber ”Pekan Parenting”. Bukan hanya sekali atau dua kali, Pekan Parenting tersebut rencananya digelar secara rutin.

Bupati Ipuk Fiestiandani mengatakan, persoalan di rumah dan sekolah sering kali berkaitan. Pun demikian soal perundungan. ”Jadi, ini harus ada kesepahaman antara pihak sekolah dan orang tua di rumah. Jika ini terjalin dengan baik, kasus bullying bisa ditekan habis,” ujarnya Jumat lalu (3/3).

Ipuk menuturkan, pihaknya sudah mengumpulkan para kepala sekolah di Kecamatan Pesanggaran. Selanjutnya, pihaknya segera keliling ke kecamatan-kecamatan lain di Banyuwangi. ”Ini harus jadi perhatian. Perundungan menjadi masalah berat yang mengganggu psikologis anak, bisa berbekas trauma, bisa memengaruhi masa depan mereka,” imbuhnya.

Baca Juga :  Bupati Ipuk Ingatkan Kepala Sekolah soal Anti-Perundungan

Ipuk mengatakan, pihaknya akan rutin menggelar Pekan Parenting sebagai upaya edukasi untuk membangun kesepahaman antara guru dan wali murid dalam pola asuh anak. Dengan kesamaan tersebut, dapat memitigasi berbagai potensi perundungan. ”Misalnya, seorang anak kerap mendapat umpatan di lingkungan keluarga, akhirnya si anak di sekolah suka mengumpat juga ke temannya. Ini harus diubah. Begitu pula para guru, jangan abai. Jika ada kecenderungan perundungan, segera cari akar permasalahannya. Hubungi keluarganya,” pintanya.

Ipuk menegaskan, Pemkab Banyuwangi memiliki komitmen penuh untuk memerangi perundungan, kekerasan fisik dan seksual, serta intoleransi. ”Kejadian perundungan yang mencuat beberapa hari terakhir ini harus jadi pembelajaran bagi kita semua. Jangan sampai terulang lagi. Tidak boleh lagi kita acuh tak acuh dengan persoalan yang dialami anak-anak kita,” tegas Ipuk.

Baca Juga :  DKB dan PCNU Sepakat Kembangkan Kesenian

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi Suratno menyebutkan, Pekan Parenting akan dilaksanakan bulan ini. ”Waktunya sedang kami susun,” ungkapnya.

Pekan Parenting tersebut akan melibatkan wali murid dan para guru untuk diberikan pemahaman tentang pola pengasuhan yang tepat bagi tumbuh kembang anak. Sehingga, menjauhkan anak didik dari perbuatan menyimpang yang menjadi ”dosa besar” pendidikan tersebut. ”Sebenarnya, kita setiap tahun selalu memperkuat parenting ini. Tapi, kali ini, skalanya akan kami tingkatkan lebih luas lagi. Sebisa mungkin menjangkau seluruh wali murid dan guru,” pungkasnya. (sgt/bay/c1)

BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Pemkab Banyuwangi terus melakukan upaya untuk menghindari kasus perundungan di lingkungan sekolah. Penanganan sistematis dan peran semua pihak, termasuk insan pendidikan, lingkungan, hingga orang tua murid diperlukan untuk memastikan sekolah steril dari bullying.

Untuk menyinergikan berbagai komponen dalam upaya mencegah perundungan, pemkab berencana menggeber ”Pekan Parenting”. Bukan hanya sekali atau dua kali, Pekan Parenting tersebut rencananya digelar secara rutin.

Bupati Ipuk Fiestiandani mengatakan, persoalan di rumah dan sekolah sering kali berkaitan. Pun demikian soal perundungan. ”Jadi, ini harus ada kesepahaman antara pihak sekolah dan orang tua di rumah. Jika ini terjalin dengan baik, kasus bullying bisa ditekan habis,” ujarnya Jumat lalu (3/3).

Ipuk menuturkan, pihaknya sudah mengumpulkan para kepala sekolah di Kecamatan Pesanggaran. Selanjutnya, pihaknya segera keliling ke kecamatan-kecamatan lain di Banyuwangi. ”Ini harus jadi perhatian. Perundungan menjadi masalah berat yang mengganggu psikologis anak, bisa berbekas trauma, bisa memengaruhi masa depan mereka,” imbuhnya.

Baca Juga :  SDN Kebalenan Gelar Sosialisasi Anti-Perundungan

Ipuk mengatakan, pihaknya akan rutin menggelar Pekan Parenting sebagai upaya edukasi untuk membangun kesepahaman antara guru dan wali murid dalam pola asuh anak. Dengan kesamaan tersebut, dapat memitigasi berbagai potensi perundungan. ”Misalnya, seorang anak kerap mendapat umpatan di lingkungan keluarga, akhirnya si anak di sekolah suka mengumpat juga ke temannya. Ini harus diubah. Begitu pula para guru, jangan abai. Jika ada kecenderungan perundungan, segera cari akar permasalahannya. Hubungi keluarganya,” pintanya.

Ipuk menegaskan, Pemkab Banyuwangi memiliki komitmen penuh untuk memerangi perundungan, kekerasan fisik dan seksual, serta intoleransi. ”Kejadian perundungan yang mencuat beberapa hari terakhir ini harus jadi pembelajaran bagi kita semua. Jangan sampai terulang lagi. Tidak boleh lagi kita acuh tak acuh dengan persoalan yang dialami anak-anak kita,” tegas Ipuk.

Baca Juga :  Tancap Gas, Sehari Diresmikan GENPRO Gelar Seminar Bisnis

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi Suratno menyebutkan, Pekan Parenting akan dilaksanakan bulan ini. ”Waktunya sedang kami susun,” ungkapnya.

Pekan Parenting tersebut akan melibatkan wali murid dan para guru untuk diberikan pemahaman tentang pola pengasuhan yang tepat bagi tumbuh kembang anak. Sehingga, menjauhkan anak didik dari perbuatan menyimpang yang menjadi ”dosa besar” pendidikan tersebut. ”Sebenarnya, kita setiap tahun selalu memperkuat parenting ini. Tapi, kali ini, skalanya akan kami tingkatkan lebih luas lagi. Sebisa mungkin menjangkau seluruh wali murid dan guru,” pungkasnya. (sgt/bay/c1)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/