BANYUWANGI – Komunitas Indahnya Sedekah (KIS) punya cara sendiri untuk saling berbagi. Ya, komunitas yang sudah eksis selama tiga tahun ini terus berkembang secara keanggotaannya. Program-program yang menyentuh langsung menjadi salah satu alasan mengapa KIS ini selalu diingat oleh warga yang pernah mendapat sentuhannya.
Terbaru, adalah program ”KIS On Sale 100%”. Program yang diluncurkan untuk menyambut Ramadan ini berupa sale baju anak-anak berkualitas dan baru dari pabrik, dijual mulai harga Rp5ribuhingga Rp25ribu. Sementara baju dewasa yang baru sekali atau dua kali dipakai tetapi masih bagus dan bermerek dijual mulai Rp50ribuhingga Rp250ribu.
”Hasil penjualan dari program perdana yang di-launching Minggu (2/5) terkumpul Rp 8.870.000 dan semua hasil penjualan ini akan diberikan kepada kaum duafa. Alhamdulillah, program KIS On Sale 100% ini disambut antusias oleh anggota, terbukti saat dibuka kurang lebih 2 jam semua barang sudah habis,” kata Ketua Panitia program KIS On Sale 100% Meita Indradjit.
Meita mengatakan, acara program KIS On Sale 100% ini digelar di D’Cinnmon Café dengan protokol kesehatan. Usai sale tersebut, kegiatan dirangkai dengan siraman rohani yang diisi oleh Ustad Andi Hidayat sekaligus doa dan berbuka bersama.
”Alhamdulillah, acara perdana ini berjalan lancar. Kegiatan ini akan terus dilakukan secara berkala. Namun, jika ada donatur yang ingin ikut bergabung dalam indahnya sedekah ini bisa langsung ke rekening Bank Syariah Indonesia Cabang Banyuwangi melalui nomor rekening 7878-000-988 atas nama Komunitas Indahnya Sedekah. Kegiatan rutin sedekah komunitas KIS dilakukan setiap hari Jumat setiap minggunya,” kata Meita.
Sementara itu, Ketua KIS Banyuwangi Hj Iin Bashir mengatakan, anggota KIS ada yang berprofesi sebagai pengusaha, notaris, dokter, ASN, ibu rumah tangga, dll. Beragam profesi berkumpul dalam satu komunitas dengan niat satu, yakni mengajak siapa pun agar hatinya tergerak untuk mencintai sedekah. Komunitas ini juga terbentuk dengan maksud dan tujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa terdapat hak mereka (yang membutuhkan) di dalam harta kita.
”Oleh karena itu, kami di sini mengajak masyarakat untuk menyisihkan 2,5% pendapatan yang nantinya akan kami kumpulkan dan kemudian akan kami salurkan kepada mereka yang membutuhkan, seperti yatim piatu dan fakir miskin. Membuat orang lain tersenyum merupakan keindahan yang abadi, dengan mengulurkan sebagian rezeki sama saja meringankan beban mereka,” ujar Hj Iin. (*/afi/c1)