29.1 C
Banyuwangi
Thursday, March 23, 2023

Warga Keluhkan EWS Rusak

SINGOJURUH, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Rambu peringatan dini atau early warning system (EWS) di perlintasan kereta api (KA) Dusun Sukorejo, Desa Lemahbangkulon, Kecamatan Singojuruh, sudah dua tahun terakhir tidak berfungsi normal. Karena itu, pengguna jalan harus lebih waspada saat melintas di perlintasan tanpa palang pintu tersebut.

Sekilas, perlintasan sebidang yang menghubungkan Desa Lemahbangkulon dengan Desa Singolatren tersebut telah dilengkapi sejumlah rambu konvensional dan elektronik dari sisi barat maupun timur. Namun sayang, EWS yang berfungsi memberi peringatan kepada pengguna jalan ketika KA akan melintas, sudah lama tak berfungsi normal.

Bahkan, lampu EWS tersebut sudah lama mati. Bukan itu saja, meski tidak ada KA melintas, sirene EWS tersebut tiba-tiba berbunyi. Akibatnya, tidak sedikit pengendara atau pengguna jalan yang kecele. Ada yang berhenti menunggu sampai sirene berhenti, ada pula yang berhenti sembari tengok kanan dan tengok kiri. ”Sudah lebih dari dua tahun ini EWS tidak berfungsi normal. Dahulu, waktu masih normal, saat ada KA yang akan melintas, lampu EWS berkedip plus ada suara sirene seperti di palang pintu. Namun, sekarang sudah tidak normal,” ujar Ragil, warga setempat.

Baca Juga :  Prihatin Banyaknya Tester Kopi tak Paham Kopi

Warga sekitar menyayangkan kondisi EWS yang tidak berfungsi secara normal tersebut. Terlebih, perlintasan sebidang tersebut tidak berpalang pintu. Juga tidak ada petugas yang berjaga. ”Kadang-kadang saja ada petugas yang jaga,” kata Ragil.

Gara-gara EWS tidak berfungsi dengan baik, warga dan pengendara yang melintas masih kerap dihantui rasa khawatir. Apalagi, setiap harinya perlintasan itu dilalui pelajar. Bahkan, sejak beberapa bulan belakangan sudah tidak ada warga yang menjaga perlintasan secara swadaya. Praktis, pengguna jalan yang melintas harus meningkatkan kewaspadaan. ”Banyak anak sekolah yang lewat sini. Jadi, kalau lewat sini sekarang harus hati-hati, harus tengok kanan kiri dulu,” tegas Ragil.

Manajer Humas PT KAI Daop 9 Jember Azhar Zaki Assjari mengatakan, kerusakan pada EWS bukan kewenangan PT KAI Daops 9 Jember, melainkan kewenangan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur. Namun demikian, pengendara diminta untuk tetap waspada saat akan melintas pada perlintasan sebidang yang tidak berpalang pintu atau tidak terjaga. Pengendara bisa berhenti sejenak tengok kanan dan tengok kiri untuk memastikan bahwa tidak ada kereta api yang akan melintas. (ddy/sgt/c1)

Baca Juga :  Selama Libur Nataru, KAI Angkut 149.999 Penumpang

SINGOJURUH, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Rambu peringatan dini atau early warning system (EWS) di perlintasan kereta api (KA) Dusun Sukorejo, Desa Lemahbangkulon, Kecamatan Singojuruh, sudah dua tahun terakhir tidak berfungsi normal. Karena itu, pengguna jalan harus lebih waspada saat melintas di perlintasan tanpa palang pintu tersebut.

Sekilas, perlintasan sebidang yang menghubungkan Desa Lemahbangkulon dengan Desa Singolatren tersebut telah dilengkapi sejumlah rambu konvensional dan elektronik dari sisi barat maupun timur. Namun sayang, EWS yang berfungsi memberi peringatan kepada pengguna jalan ketika KA akan melintas, sudah lama tak berfungsi normal.

Bahkan, lampu EWS tersebut sudah lama mati. Bukan itu saja, meski tidak ada KA melintas, sirene EWS tersebut tiba-tiba berbunyi. Akibatnya, tidak sedikit pengendara atau pengguna jalan yang kecele. Ada yang berhenti menunggu sampai sirene berhenti, ada pula yang berhenti sembari tengok kanan dan tengok kiri. ”Sudah lebih dari dua tahun ini EWS tidak berfungsi normal. Dahulu, waktu masih normal, saat ada KA yang akan melintas, lampu EWS berkedip plus ada suara sirene seperti di palang pintu. Namun, sekarang sudah tidak normal,” ujar Ragil, warga setempat.

Baca Juga :  Malam ini Pameran Lukisan Dibuka

Warga sekitar menyayangkan kondisi EWS yang tidak berfungsi secara normal tersebut. Terlebih, perlintasan sebidang tersebut tidak berpalang pintu. Juga tidak ada petugas yang berjaga. ”Kadang-kadang saja ada petugas yang jaga,” kata Ragil.

Gara-gara EWS tidak berfungsi dengan baik, warga dan pengendara yang melintas masih kerap dihantui rasa khawatir. Apalagi, setiap harinya perlintasan itu dilalui pelajar. Bahkan, sejak beberapa bulan belakangan sudah tidak ada warga yang menjaga perlintasan secara swadaya. Praktis, pengguna jalan yang melintas harus meningkatkan kewaspadaan. ”Banyak anak sekolah yang lewat sini. Jadi, kalau lewat sini sekarang harus hati-hati, harus tengok kanan kiri dulu,” tegas Ragil.

Manajer Humas PT KAI Daop 9 Jember Azhar Zaki Assjari mengatakan, kerusakan pada EWS bukan kewenangan PT KAI Daops 9 Jember, melainkan kewenangan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur. Namun demikian, pengendara diminta untuk tetap waspada saat akan melintas pada perlintasan sebidang yang tidak berpalang pintu atau tidak terjaga. Pengendara bisa berhenti sejenak tengok kanan dan tengok kiri untuk memastikan bahwa tidak ada kereta api yang akan melintas. (ddy/sgt/c1)

Baca Juga :  Jaga Perlintasan KA Secara Sukarela

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

/